Lantik Perwira, Jokowi Minta Bentrok TNI-Polri Tak Terulang

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Selasa, 26 Jul 2016 10:40 WIB
TNI dan Polri diminta tetap solid dan manunggal bersama rakyat dan menghilangkan ego sektoral.
Jokowi minta tak ada lagi perseteruan antara personel TNI dan Polri. (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)
Magelang, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo meminta pertikaian antara prajurit TNI dan Polri harus dihentikan dan jangan sampai terulang. Hal itu disampaikan saat memimpin pelantikan 720 perwira remaja Akademi TNI dan Polri 2016 di Magelang, Jawa Tengah.

Dia mengingatkan, TNI dan Polri merupakan garda terdepan menjaga keamanan dan pertahanan Indonesia. Sehingga kedua institusi ini diminta menghilangkan ego sektoral dalam bekerja.

"Ke depan (pertikaian TNI-Polri) ini harus disetop dan disudahi. Harus bersinergi, tingkatkan soliditas dan solidaritas kemanunggalan TNI, Polri, dan rakyat," kata Jokowi di Lapangan Utama Akademi Militer, Magelang, Selasa (26/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertikaian TNI-Polri bukan hal baru di Indonesia. Juli 2015, setidaknya dua pertikaian antarpersonel dua lembaga itu Peristiwa pertama terjadi di Semarang, melibatkan oknum Satuan Brigade Mobil Detasemen A Pelopor Subden 2 Jawa Tengah dan oknum Penerbangan TNI Angkatan Darat.

Perselisihan kedua berlangsung tidak lama setelah kasus Semarang. Di Kabupaten Gowa, seorang anggota Kostrad Kariango, Prajurit Satu Aspin Mallobassang, tewas diserang sekelompok orang.

Kodam VII Wirabuana dan Polda Sulselbar membentuk tim khusus untuk mengungkap peristiwa pembunuhan yang diduga didalangi anggota kepolisian tersebut.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sebelumnya menyebut, berbagai kekisruhan itu sebenarnya dilakukan prajurit-prajurit pemula.

Kesatuan TNI dan Polri terus disoroti guna menghadapi tantangan Indonesia mendatang. Jokowi menyebutkan, upaya pengeroposan Pancasila, terorisme, anarkisme, peningkatan penyebaran narkotika masih terjadi di dalam negeri.

Sementara itu, Indonesia juga secara langsung dan tidak langsung terkena dampak perkembangan yang terjadi secara global seperti konflik antar dan intranegara, peperangan asimetris, perebutan pangan dan sumber energi, perlombaan senjata negata besar, dan ISIS.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini meminta para perwira remaja responsif, bekerja dan beradaptasi cepat, dan meningkatkan profesionalisme. Langkah itu menjadi upaya reformasi dalam TNI dan Polri.

"Lakukan tugas dan pelayanan yang prosedural, menjunjung tinggi undang-undang, kode etik profesi dan hak asasi manusia. Selamat bertugas dan mengabdi kepada Ibu Pertiwi," kata Mantan Wali Kota Solo ini.

Dalam acara pelantikan ini turut hadir Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kepala Sekretariat Presiden Darmansjah Djumala, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI Hadi Tjahjanto dan Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana juga hadir mendampingi Jokowi. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER