Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak meminta agar aparat penegak hukum bertindak tegas atas pelaku kerusuhan di Kabupaten Karo dan Kota Tanjungbalai, Sumetera Utara. Sumatra Utara, selama ini dikenal Sebagai daerah yang menjunjung tinggi toleransi dan menghormati keberagaman.
"Maka aparatur hukum harus bertindak tegas terhadap siapa Saja yang berusaha merusak keberagaman dan toleransi tersebut," kata Danhil dalam keterangan tertulisnya kepada media, Sabtu (30/7).
Danhil berkata, kerusuhan yang bernuansa suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) tersebut, tidak bisa ditolerir dan merusak tatanan keberagaman Indonesia khususnya, Sumatra Utara.
Sikap saling menghormati antar sesama pemeluk agama dan etnis, kata Danhil, harus terus dirawat. Ia meminta berbagai tokoh lintas etnis dan agama Untuk aktif menenangkan dan berdialog.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya juga sudah meminta kawan-kawan Pemuda Muhammadiyah di sana, agar ikut menjaga kondusifitas dan dialog yang intensif dengan berbagai kelompok Untuk mencegah terjadinya kekerasan dan kerusuhan bernuansa SARA,” kata Danhil.
Ketua Persaudaraan Aceh-Tionghoa Teungku Muhammad Amin mengimbau agar persaudaraan Melayu dan Tionghoa yang sudah terjalin ratusan tahun, tidak tercederai dengan kerusuhan yang terjadi di Kota Tanjungbalai.
"Janganlah tercederai oleh kejadian yang dilakukan oknum, yang tentu saja tidak mewakili pihak Tionghoa dan Melayu," ucap Teungku dalam keterangannya.
Ia juga meminta kepada aparat pemerintah untuk bertindak cepat menyelesaikan kerusuhan tersebut karena telah merusak sendi sosial kemasyarakatan.
Sebelumnya, kerusuhan muncul di Tanjungbalai akibat protes seorang warga atas volume pengeras suara sebuah masjid. Massa kemudian bereaksi dengan merusak dan membakar sejumlah wihara dan kelenteng.
Pada hari yang sama, kerusuhan juga pecah di Karo. Keributan yang menewaskan setidaknya seorang warga Desa Lingga itu dipicu penolakan penduduk setempat atas rencana relokasi korban erupsi Gunung Sinabung.
(yul/yul)