Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Budi Waseso mengatakan pihaknya telah membentuk tim khusus internal untuk menelusuri kesaksian Fredi Budiman yang diungkap oleh Koordinator KontraS Haris Azhar.
"Di BNN, saya sudah melakukan langkah internal. Sampai sekarang masih bekerja," ucap Budi di Kantor BNN, Jakarta, Selasa (2/8).
Budi mengatakan, tim yang dipimpin Inspektorat Utama itu bekerja sama dengan Kepolisian dan TNI yang turut disebut terlibat dalam kesaksian Fredi.
Fredi Budiman pernah memberikan kesaksian kepada Haris pada 2014. Dalam kesaksiannya, dia bercerita soal penyelewengan yang dilakukan oleh sejumlah pejabat BNN, Polri, dan TNI dalam menangani kasus narkotik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fredi juga menceritakan pejabat yang diduga ikut berperan dalam bisnis narkoba yang melibatkan dirinya. Kesaksian itu diceritakan ulang oleh Haris Azhar dalam sebuah artikel berjudul "Cerita Busuk dari Seorang Bandit" pada Kamis (28/7). Artikel tersebut menjadi populer di media sosial.
Budi Waseso menyesalkan keputusan Haris yang baru menceritakan kesaksian Fredi setelah bandar narkotik tersebut tewas dieksekusi.
"Jika bercerita pada saat itu pasti akan kami tanya. Kalau sekarang, tidak mungkin Fredi bicara. Ini kerugian," ucapnya.
Budi juga meminta Haris mau bekerjasama dengan BNN, Polri, dan TNI untuk membantu penyelidikan dengan memberi bukti-bukti terkait kesaksian Fredi.
BNN, kata Buwas, telah mengutus anggota untuk meminta Haris menyerahkan data dan informasi yang diperlukan penyelidik. Ia berharap, Haris memiliki bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan.
"Butuh bukti yang utuh dan konkret. Kalau tidak, ini fitnah," kata Buwas.
Terkait keterlibatan oknum petugas BNN, Buwas menuturkan pihaknya dapat melacaknya dengan menelusuri surat perintah tugas dan kesaksian Kepala Lapas Nusa Kambangan.
Dalam artikel Haris, Fredi bercerita soal keterlibatan petugas BNN yang meminta kamera pengawas di Lapas Fredi dicopot.
"Apa benar ada saat itu oknum BNN memerintahkan seperti itu? Kami akan
fair. Kita punya komitmen membersihkan diri. BNN juga manusia, bisa saja," ucapnya.
(wis/obs)