Ahok Sadari Segala Ancaman yang Bisa Jegal di Pilkada

Aulia Bintang Pratama, Cheryl Manuela | CNN Indonesia
Selasa, 09 Agu 2016 13:58 WIB
Bagi Ahok bisa saja salah satu dari tiga partai yang mendukung dirinya yaitu NasDem, Hanura, dan Golkar, menarik dukungan.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) menyadari adanya ancaman yang bisa membuatnya tersandung dalam proses pemilihan kepala daerah. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) yang akan mencalonkan diri sebagai gubernur Jakarta 2017, menyadari adanya ancaman yang bisa membuatnya tersandung atau menemui kesulitan dalam proses pemilihan kepala daerah.

Bagi Ahok bisa saja salah satu dari tiga partai yang mendukung dirinya yaitu NasDem, Hanura, dan Golkar, menarik dukungan.

"Oh ya selalu ada ancaman kok, ya kan? Semua manusia juga ada ancaman kok. Kita juga tidak tahu umur kita sampai kapan kok. Semua manusia hidup, ya setiap hari ada masalah, setiap hari pasti ada kemungkinan-kemungkinan,” kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (9/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahok mengaku tidak takut bila ada partai yang sudah memberi dukungan kepadanya berbalik arah.  "Enggak, saya mana pernah takut. Kamu lihat saya gimana? Saya tambah sehat. Niatnya dari awal udah bener kok,” ujar dia.

Dia meyakini ketiga partai tersebut bakal tetap loyal memberi dukungan sampai akhir. Rasa percayanya itu didasarkan oleh penilaiannya terhadap ketua umum partai-partai politik tersebut. Ahok menilai mereka sebagai orang yang memiliki komitmen tinggi.

"Ya kan kita bisa lihat mereka dukung kan. Kita bisa lihat Ketua Umum dong, Ketua Umumnya orang-orang komitmen. Bang Surya Paloh, kenal sudah lama, Pak Wiranto juga sudah kenal lama dia bikin partai, Pak Setnov, bekas ketua fraksi saya. Kita tahu kan' orang-orang yang komitmen," tuturnya.

Selain karena penilaiannya terhadap ketua umum ketiga partai tersebut, Ahok juga meyakini alasan mereka memberi dukungan karena tingginya antusias masyarakat pada saat pengumpulan KTP melalui Teman Ahok.

"Mereka lihat sendiri kok, antusias masyarakat memberikan KTP. Ibu-ibu, Bapak-bapak sampai keliling. Guru-guru tidak digaji, mereka kerjain aja tuh (mengumpulkan dukungan),” kata Ahok.

Partai Golkar mengindikasikan tak akan menarik dukungan yang telah mereka berikan pada Ahok. Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengatakan keputusan partainya mengusung Ahok sudah tertera dalam surat keputusan (SK) yang secara resmi dikeluarkan dan  ditandatangani oleh ketua umum dan sekjen sehingga tak ada peluang untuk ditarik kembali.

"Partai Golkar dalam mendukung Ahok telah melalui proses panjang dan sudah diambil keputusan menggunakan SK," kata Idrus saat ditemui di kantor DPP Partai Golkar, Selasa (9/8).

Menurut Idrus, dengan adanya SK pengusungan tersebut, maka secara otomatis seluruh keluarga Partai Golkar harus menaati dan memperjuangkan agar Ahok bisa menang di Pilkada Jakarta.

SK tersebut sekaligus merupakan instruksi agar seluruh keluarga besar Partai Golkar berjuang bersama partai pendukung lain dan kelompok Teman Ahok memastikan kemenangan Ahok.

Terkait dengan isu perpecahan hingga kemungkinan penarikan dukungan terhadap Ahok, Idrus mengaku dirinya enggan menanggapi hal tersebut lebih jauh.

Idrus meyakini Partai Golkar dan partai pengusung lain memiliki komitmen dan konsistensi atas apa yang telah mereka tetapkan, yaitu mendukung dan mengusung Ahok di Pilkada 2017. "Sekarang kami fokus ke koalisi kepartaian dan kerakyatan, kami yakin partai memiliki konsistensi terhadap kebijakan yang sudah diambil," ujarnya.

(obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER