Kontras Siap Buka Nama yang Terlibat Bisnis Narkotika

Tiara Sutari | CNN Indonesia
Kamis, 18 Agu 2016 19:34 WIB
Kontras siap membuka nama-nama yang diduga terlibat dalam bisnis narkotika di hadapan Presiden Joko Widodo.
Kontras siap membuka nama-nama yang diduga terlibat dalam bisnis narkotika di hadapan Presiden Joko Widodo. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) siap membuka nama-nama yang diduga terlibat dalam bisnis narkotika di hadapan Presiden Joko Widodo.

Koordinator Kontras Haris Azhar mengatakan pihaknya tetap bersikeras agar Presiden membentuk tim independen untuk menelusuri cerita terpidana mati Fredi Budiman. Dia juga menuturkan pihanya siap membeberkan nama-nama yang diduga terlibat dalam bisnis narkotika ke Presiden.

"Kalau Presiden ada kemauan untuk bongkar ini, kami siap beri fakta nama-nama siapa saja yang kami tahu ke dia,” kata Haris dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (18/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menuturkan pihaknya tak bisa membeberkan nama-nama tersebut karena belum ada usaha pasti dari Presiden guna membongkar persoalan tersebut. Selain itu, papar Haris, dirinya juga menunggu jaminan politik terlebih dahulu.

Di sisi lain, Kontras juga meminta Tim Independen Pencari Fakta untuk membuka temuan tim tersebut ke hadapan publik. Tim itu terdiri dari kepolisian, Kompolnas, dan organisasi masyarakat sipil.

Dia menegaskan fakta yang ditemukan oleh tim tersebut perlu diketahui oleh masyarakat secara menyeluruh. Haris menuturkan publik akan curiga jika tim tersebut justru tak menyampaikan data, karena dianggap sebagai upaya untuk melindungi pihak yang diduga terlibat dalam bisnis kotor tersebut.

Haris menuturkan selama ini belum ada komunikasi formal antara pihaknya dengan Tim Independen Pencari Fakta tersebut. Dia menegaskan dirinya hanya mendapatkan informasi dari media massa dan komunikasi informal dengan sejumlah anggota tim tersebut.

Tim Independen Pencari Fakta sebelumnya menyatakan pihaknya menemukan rekaman video bandar narkotik sekaligus terpidana mati Fredi Budiman. Video itu didapat sebelum Fredi dieksekusi mati pada akhir Juli lalu.

Salah seorang anggota tim Effendi Ghazali mengatakan timnya menemukan dua video berisikan rekaman Fredi Budiman. Kedua video tersebut dibuat oleh keluarga Fredi dan Divisi Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM.

"Kami memang menemukan video yang dibuat sebelum eksekusi. (Video) dibuat pada hari Kamis 28 Juli antara jam 09.00 WIB sampai 13.00 WIB. Tim belum melihat video itu, tapi akan memintanya," kata Effendi, kemarin. (asa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER