Ruhut: Ada yang Memanasi SBY

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Senin, 22 Agu 2016 12:54 WIB
Ruhut menegaskan dirinya tak akan berpindah partai jika nantinya benar-benar dipecat. "Demokrat memang bukan partaiku yang pertama, tapi yang terakhir."
Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul saat interupsi dalam rapat paripurna di Kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, 4 November 2014. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul menuding ada pihak-pihak di internal partai yang sengaja memanasi Ketua Umum Soesilo Bambang Yudhoyono untuk memecat dirinya sebagai koordinator juru bicara partai.

Hal itu, kata Ruhut, terjadi lantaran ada perbedaan sikap antara dirinya dengan beberapa petinggi partai terkait persoalan yang menimpa Demokrat, seperti saat operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi yang menjerat Putu Sudiartana.

"Ada yang tidak suka, 'wah Ruhut bagaimana, Putu itu bukan tertangkap tangan'. Padahal kan tertangkap tangan, betul aku, bisa diuraikan oleh KPK," kata Ruhut saat dihubungi, Senin (22/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Padahal, kata Ruhut, pernyataannya yang menyebut Putu tertangkap tangan, sudah mengacu pakta integritas partai. Atas dasar itu ia meminta agar Putu dipecat dari partai.

"Aku bilang pecat! Kawan-kawan tersinggung. Dipimpin Amir Syamsuddin, dia mengumpulkan jubir-jubir Demokrat, Lalu bikin pernyataan Putu itu bukan tertangkap tangan," ujarnya.

Dari sana lah, ujar Ruhut, pihak yang tidak suka dengan dirinya, marah dan meminta kepada SBY untuk mencopot jabatannya sebagai koordinator juru bicara partai.

Selain itu, Ruhut menyebut hal ini bukan pertama kali terjadi. Bibit polemik ini disebutnya sudah terjadi saat dirinya mendukung Joko Widodo saat pemilihan presiden dua tahun silam.


"Mereka nafsu, minta aku dipecat dulu. Jokowi menang mereka diam," kata Ruhut.

Ruhut menambahkan, hal itu pula lah yang kini sedang terjadi lantaran dirinya mendukung bakal calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Namun, ia menegaskan dirinya tidak akan berpindah partai jika nantinya benar-benar dipecat Demokrat. Ruhut mengklaim akan mengikuti langkah Ahok dengan memilih sebagai politikus independen.

"Demokrat memang bukan partaiku yang pertama, tapi partaiku yang terakhir. Aku akan sama dengan Ahok tokoh independen, aku nggak mau pindah partai, Demokrat yang terakhir," tuturnya.

Meski demikian, Partai Demokrat membantah telah memecat atau menonaktifkan Ruhut sebagai koordinator juru bicara partai.

Hal itu diungkapkan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Didik Mukrianto saat dikonfirmasi mengenai isu pemecatan Ruhut. "Tidak (dipecat) kok, itu hanya reposisi dalam rangka penyegaran," kata Didik saat dihubungi wartawan.

Didik mengatakan, Ruhut kini tidak lagi menjabat sebagai koordinator juru bicara. Saat ini, Ruhut disebutnya hanya memegang jabatan sebagai kepala departemen politik, hukum, dan keamanan Partai Demokrat.

(obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER