BNPB Prediksi Krisis Kebakaran Berakhir Oktober

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Senin, 29 Agu 2016 20:12 WIB
Berakhirnya periode krisis kebakaran hutan dan lahan seiring dengan masuknya musim penghujan yang meningkat di Oktober.
Krisis kebakaran hutan dan lahan akan berakhir Oktober seiring dengan masuknya musim penghujan. (ANTARA FOTO/Rony Muharrman).
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksi periode krisis kebakaran lahan dan hutan (Karhutla) akan berakhir pada bulan Oktober mendatang.

Menurut Kepala Pusat Data Informasi Dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, berakhirnya periode krisis karhutla ini seiring dengan mulai masuknya musim penghujan di bulan Oktober. Curah hujan diprediksi semakin meningkat pada bulan Oktober.

"Bulan Oktober sudah mulai banyak (curah) hujan, otomatis bisa mengurangi potensi kebakaran hutan," ujar Sutopo pada konferensi pers di Gedung BNPB, Senin (29/8).
Sutopo mengatakan, cuaca merupakan salah satu faktor pendukung terjadinya penurunan titik panas karhutla tahun ini. Adanya anomali cuaca, el nina (kemarau basah), tahun ini memberikan curah hujan berlebih pada wilayah Indonesia biarpun pada saat musim kemarau.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Intensitas curah hujan berlebih, kata Sutopo, sangat membantu upaya pemerintah dan satuan petugas mengoptimalkan pemadaman karhutla. Curah hujan membantu pemadaman titik panas sehingga tidak merebak separah tahun lalu.

Kemarau basah, kata Sutopo, memberikan curah hujan berlebih hampir di seluruh wilayah Indonesia bagian selatan. Sedangkan wilayah Indonesia bagian utara diprediksikan tidak mendapat curah hujan sebanyak wilayah-wilayah di bagian selatan.

"Daerah-daerah di bawah garis ekuator (khatulistiwa) akan mengalami curah hujan tinggi selama kemarau basah. Untuk itu pemadaman karhutla akan lebih terfokus pada wilayah utara (yang tidak memiliki curah hujan tinggi)," kata Sutopo.

Untuk itu, Sutopo mengatakan, masih ada potensi kebakaran hutan terjadi selama bulan September mendatang khususnya pada wilayah di atas garis khatulistiwa. Pemerintah terus berupaya mengoptimalkan pemadaman karhutla hingga musim penghujan tiba.

Pemerintah, kata Sutopo, terus mengoptimalkan strategi penanganan dan pemadaman karhutla dengan cara operasi pemadaman darat dan udara. Pemadaman udara dilakukan dengan teknologi modifikasi cuaca, water bombing, dan pemasangan Ground Mist Generator di bandara-bandara.

Selain itu, kata Sutopo, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga terus melakukan penindakan karhutla dengan cara penegakan hukum.

Menteri LHK Siti Nurbaya menyatakan, telah melayangkan sanksi administratif dan gugatan perdata pada pelaku pembakar hutan.
Siti menuturkan, saat ini ada sekitar 30 perusahaan dikenakan sanksi administratif seperti teguran keras, pencabutan izin sementara bagi perusahaan yang terbukti bersalah hingga pencabutan izin permanen

Selain itu, kata Siti, ada sekitar 10 perusahaan yang sedang dalam proses tuntutan perdata. Sedangkan proses pemidaan, kata Siti, sepenuhnya berada pada kewenangan Kepolisian. (yul)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER