Kapolres Meranti Dicopot Pascakerusuhan

Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Selasa, 30 Agu 2016 20:29 WIB
Kapolres Meranti dicopot karena dinilai tidak cakap. Pencopotan juga dilakukan untuk mempermudah penanganan perkara kerusuhan yang terjadi.
Ilustrasi Kerusuhan. (Thinkstock/chokchaipoomichaiya)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Kepolisian Resor Meranti Ajun Komisaris Besar Asep Iskandar dicopot dari jabatannya pascakerusuhan beberapa waktu lalu. Selain dinilai tidak cakap, pencopotan Asep juga untuk mempermudah penanganan perkara kerusuhan itu.

"Kemarin itu Kapolresnya sudah diganti, dianggap beliau tidak cakap jadi diganti. Mungkin ini untuk lebih memudahkan dalam proses penanganan lebih lanjut," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Agus Rianto di Jakarta, Selasa (30/8).

Tak lagi jadi Kapolres, Asep kemudian dimutasi ke Kepolisian Daerah Riau. Namun, dia tidak menjelaskan lebih lanjut apa jabatan yang dipegang Asep.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agus menampik ketika ditanya apakah kasus ini menunjukkan ada lebih banyak pelanggaran Polri yang tidak terungkap.

"Yang jelas kami akan memberikan pengarahan memberikan petunjuk pada jajaran untuk melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan," ujarnya.

Kejadian kerusuhan berawal dari informasi yang beredar di masyarakat bahwa ada seorang tersangka pembunuhan yang dianiaya petugas kepolisian hingga tewas. Karena itu, Agus juga mengimbau masyarakat agar patuh pada undang-undang dan tidak terprovokasi.

"Kami akan proses tapi kalau main hakim sendiri jadi melanggar juga kan. Persoalan utamanya jadi hilang," kata dia.

Saat ini polisi masih menelusuri apakah ada provokator yang mengakibatkan kericuhan sehingga satu korban jiwa tewas di pihak warga.

Terkait hal ini, Agus mengatakan polisi tidak mau "melempar permasalahan pada pihak yang belum tentu terkait persoalan itu."

Sementara itu, Kapolda Riau Brigadir Jenderal Supriyanto mengatakan, pengganti Asep adalah Ajun Komisaris Besar Barliyansyah yang sebelumnya bertugas di Direktorat Lalu Lintas.

Dia juga mengatakan sudah ada tiga tersangka yang ditetapkan dari pihak Kepolisian. Namun, publik diminta untuk bersabar karena seluruh proses pemeriksaan butuh waktu yang tidak singkat.

"Sementara karena kami sudah sepakat juga, dan Pak Kapolri juga memberi perhatian dalam kasus ini, akan diproses mana yang pidana umum mana yang lain," ujarnya.

Supriyanto juga menjelaskan Kapolri Jenderal Tito Karnavian sudah memberikan arahan-arahan terkait masalah ini. Tito, kata dia, meminta commander's wish yang disampaikannya saat pertama kali menjabat sebagai pimpinan Kepolisian diterapkan hingga ke jajaran terbawahnya.

"Menurut laporan, situasi kini sudah kondusif, sudah bagus. Namun tindak lanjutnya, karena janji saya untuk menindaklanjuti, harus ditindak lanjuti semua," ujarnya.

Tindak lanjut yang dia maksud termasuk pembinaan personel agar tidak melakukan tindakan di luar aturan dan taat prosedur mekanisme. "Supaya tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan, itu kalau dibiarkan kan lama-lama juga tidak bagus."

Kerusuhan berawal dari informasi yang beredar di masyarakat soal terbunuhnya seorang tersangka berinisial A yang diduga membunuh seorang anggota polisi, Brigadir Adil. Tersangka tersebut tewas setelah diamankan petugas.

Warga lantas menggelar demonstrasi itu mempertanyakan kematian A. Dalam aksi itu masyarakat beramai-ramai mendatangi Markas Polres Meranti. Keadaan tak terkendali dan berujung kericuhan yang menyebabkan seorang warga tewas. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER