Ancaman Bom di Kantor TV One, Polisi Sisir Lokasi

Martahan Sohuturon | CNN Indonesia
Rabu, 31 Agu 2016 00:09 WIB
Kantor stasiun televisi swasta TV One di wilayah Pulogadung, Jakarta Timur menerima ancaman bom melalui panggilan telepon dari pria tak dikenal.
Ilustrasi (Thinkstock/fergregory)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kantor stasiun televisi swasta TV One di wilayah Pulogadung, Jakarta Timur menerima ancaman bom melalui panggilan telepon dari pria tak dikenal pada Selasa (30/8) malam. Polisi segera mendatangi dan menyisir lokasi.

Menurut rilis yang diterima CNNIndonesia.com, ancaman bom bermula dari panggilan telepon ke kantor TV One sekitar pukul 19.52 WIB dari seorang pria yang tak dikenal yang diangkat oleh seorang petugas keamanan bernama Solihin. Pria tak dikenal itu kemudian langsung menyerukan, "Mengatasnamakan Negara Islam, bahwa di gedung ini sudah ada bom."

Pelaku kemudian menutup telepon, lalu sang petugas keamanan langsung melaporkan hal tersebut ke atasannya. Laporan itu kemudian diteruskan dan ditangani oleh Polsek Cakung. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut pernyataan dari Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono, Polsek Cakung menangani laporan tersebut dengan mendatangi lokasi kejadian, menghubungi tim piket Gegana, mengamankan TKP dan mencari sejumlah saksi.

Dimintai konfirmasi soal ancaman bom ini,  Kapolres Jakarta Timur Kombes Muhammad Agung Budijono yang dihubungi CNNIndonesia.com hanya menyatakan singkat, "Itu sedang dicari saat ini," tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Sementara, Kapolsek Cakung Kompol Armunanto Hutahean menyatakan kepada Detik.com bahwa saat ini polisi telah berada di lokasi kejadian untuk melakukan penyisiran.

"Ya benar, ini kita lagi cek," katanya.

Karyawan TV One yang berada di lokasi kejadian menyatakan bahwa semua karyawan stasiun tv swasta itu diminta keluar dari gedung kantor ketika polisi melakukan penyisiran. "Saat ini kantor disisir oleh tim gegana," kata sumber yang tak mau disebutkan namanya itu. (ama)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER