Jakarta, CNN Indonesia -- Warga Jakarta semakin mengenali para kandidat, karakter dan isu-isu seputar Pilkada DKI Jakarta. Yang menarik, banyak warga meragukan Pilkada Jakarta dapat menghasilkan pemimpin yang mampu mengatasi persoalan kemacetan dan banjir di Ibu Kota.
Demikian kesimpulan umum hasil survei Lembaga Survei Politik Indonesia (LSPI) yang dirilis Jumat, 2 September 2016 di Jakarta.
Survei LSPI dilakukan pada tanggal 22-28 Agustus 2016 dengan metode
multistage random sampling dengan jumlah sampel 440 responden dan
margin of error sebesar 4.8 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tingkat kepercayaan dalam survei ini mencapai 95 persen. Penggalian data dilakukan dengan wawancara tatap muka.
Dalam hasil survei itu, sebanyak 32.7 persen warga Ibu Kota meragukan pemimpin hasil Pilkada DKI Jakarta bisa mengatasi masalah Jakarta yang paling utama, yakni kemacetan dan banjir.
Keraguan itu juga diikuti dengan merosotnya elektabilitas calon petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Meski masih menduduki peringkat teratas, elektabilitas Ahok menurun ke angka 35 persen, disusul Yusril Ihza Mahendra sebesar 30.4 persen, Tri Rismaharani 11,2 persen, dan Sandiaga Uno sebesar 5.8 persen. Sebanyak 17.6 persen responden belum memutuskan sosok yang akan mereka pilih.
Elektabilitas Ahok itu menurun jika dibandingkan hasil survei LSPI sebelumnya yang mencatat elektabilitas sebesar 36.2 persen.
"Kecenderungan penurunan ini paralel dengan angka ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja Ahok dalam persoalan pelayanan publik, terutama masalah kemacetan yang dianggap responden justru semakin meningkat," kata Direktur LSPI Zulfan Haris di Jakarta, Jumat (3/9).
Temuan lain dalam survei LSPI adalah munculnya kekhawatiran warga terhadap meningkatnya sentimen etnis dan ras jelang Pilkada. Sebanyak 17 persen responden menyatakan khawatir terhadap hal tersebut. Sedangkan 3.2 persen responden khawatir hal itu memicu kerusuhan.
LSPI mengatakan temuan tersebut penting untuk semua pihak sebagai peringatan sehingga bisa diambil langkah-langkah pencegahan.
(wis)