Warga Tak Yakin Gubernur Baru Bisa Atasi Masalah Jakarta

Wishnugroho Akbar | CNN Indonesia
Minggu, 04 Sep 2016 08:40 WIB
Hasil survei LSPI mencatat sebanyak 32.7 persen warga Jakarta meragukan pemimpin hasil Pilkada DKI Jakarta bisa atas masalah kemacetan dan banjir.
Menurut survey LSPI, warga Jakarta meragukan gubernur hasil Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang bisa mengatasi masalah kemacetan di Ibu Kota. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Warga Jakarta semakin mengenali para kandidat, karakter dan isu-isu seputar Pilkada DKI Jakarta. Yang menarik, banyak warga meragukan Pilkada Jakarta dapat menghasilkan pemimpin yang mampu mengatasi persoalan kemacetan dan banjir di Ibu Kota.

Demikian kesimpulan umum hasil survei Lembaga Survei Politik Indonesia (LSPI) yang dirilis Jumat, 2 September 2016 di Jakarta.

Survei LSPI dilakukan pada tanggal 22-28 Agustus 2016 dengan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel 440 responden dan margin of error sebesar 4.8 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tingkat kepercayaan dalam survei ini mencapai 95 persen. Penggalian data dilakukan dengan wawancara tatap muka.‎

Dalam hasil survei itu, sebanyak 32.7 persen warga Ibu Kota meragukan pemimpin hasil Pilkada DKI Jakarta bisa mengatasi masalah Jakarta yang paling utama, yakni kemacetan dan banjir.
Keraguan itu juga diikuti dengan merosotnya elektabilitas calon petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Meski masih menduduki peringkat teratas, elektabilitas Ahok menurun ke angka 35 persen, disusul Yusril Ihza Mahendra sebesar 30.4 persen, Tri Rismaharani 11,2 persen, dan Sandiaga Uno sebesar 5.8 persen. Sebanyak 17.6 persen responden belum memutuskan sosok yang akan mereka pilih.

Elektabilitas Ahok itu menurun jika dibandingkan hasil survei LSPI sebelumnya yang mencatat elektabilitas sebesar 36.2 persen.
"Kecenderungan penurunan ini paralel dengan angka ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja Ahok dalam persoalan pelayanan publik, terutama masalah kemacetan yang dianggap responden justru semakin meningkat," kata Direktur LSPI Zulfan Haris di Jakarta, Jumat (3/9).

Temuan lain dalam survei LSPI adalah munculnya kekhawatiran warga terhadap meningkatnya sentimen etnis dan ras jelang Pilkada. Sebanyak 17 persen responden menyatakan khawatir terhadap hal tersebut. Sedangkan 3.2 persen responden khawatir hal itu memicu kerusuhan.

LSPI mengatakan temuan tersebut penting untuk semua pihak sebagai peringatan sehingga bisa diambil langkah-langkah pencegahan.


(wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER