Kaltara Dikepung 87 Titik Api, Siaga Darurat Belum Ditetapkan

Basuki Rahmat | CNN Indonesia
Sabtu, 03 Sep 2016 23:18 WIB
Gubernur Kalimantan Utara belum menentapkan Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan meskipun kebakaran hutan dan lahan mulai meningkat.
Ilustrasi kebakaran hutan Kalimantan. (ANTARA FOTO/Rony Muharrman)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kalimantan menjadi wilayah dengan persebaran titik panas api (hotspot) kebakaran hutan dan lahan terbanyak di Indonesia. Di Kalimantan Utara (Kaltara) jumlah titik panas meningkat tajam sehingga wilayah tersebut dalam ancaman kepungan titik panas.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan pada Jumat (2/9) terdapat 40 titik api namun pada Sabtu (3/9) terdapat 87 hotspot.

Sutopo menuturkan satelit Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (Modis) dari NASA terus memantau perkembangan titik panas api kebakaran hutan dan lahan di wilayah Indonesia. “Satelit mendeteksi 189 hotspot pada Sabtu pagi dan hotspot di Kalimantan Utara mulai meningkat tajam dibandingkan sebelumnya,” ujar Sutopo dalam keterangan tertulisnya Sabtu ini.
Hingga saat ini, kata Sutopo, Gubernur Kalimantan Utara belum menentapkan Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan meskipun kebakaran hutan dan lahan mulai meningkat. Begitu pula halnya dengan Kalimantan Timur yang belum menetapkan siaga darurat. Hal ini menyebabkan penanganan pemadaman kebakaran hutan dan lahan belum dilakukan secara intensif dan dukungan dari operasi udara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Gubernur Kalimantan Barat telah memperpanjang masa siaga darurat hingga 30 November 2016. Lima provinsi lainnya yang sering terlanda kebakaran hutan dan lahan telah menetapkan Siaga Darurat Bencana yaitu Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah.
Menurut Sutopo, operasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan di enam provinsi tersebut masih dilakukan secara intensif hingga sekarang. Ribuan personel gabungan dari tim satgas terpadu terus melakukan upaya pencegahan dan pemadaman kebakaran hutan dan lahan.

BNPB mengerahkan 21 helikopter dan pesawat untuk water bombing dan hujan buatan di 6 provinsi. BNPB belum mengerahkan helikopter water bombing di Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur karena belum adanya penetapan siaga darurat bencana dan permintaan dari pemerintah daerah.
Sutopo menambahkan sebaran 129 titik panas api dari satelit Modis sesuai laporan Lapan pada Sabtu pagi dengan tingkat kepercayaan sedang (30-79%) adalah Bangka-Belitung 1, Gorontalo 2, Kalimantan Tengah 1, Kalimantan Timur 10, Kalimantan Utara 54, Nusa Tenggara Barat 2, Nusa Tenggara Timur 28,  Riau 2, Sulawesi Selatan 8, Sulawesi Tengah 8, Sulawesi Tenggara 11, Sulawesi Utara 1, dan Sumatera Selatan 1.

Sedangkan sebaran 60 hotspot dengan tingkat kepercayaan tinggi adalah Bangka-Belitung 1, Kalimantan Timur 4, Kalimantan Utara 33, Maluku 1, Nusa Tenggara Barat 1, Nusa Tenggara Timur 10, Sulawesi Selatan 5, Sulawesi Tenggara 3, dan Sumatera Selatan 2.

Sebagian besar wilayah Indonesia sudah memasuki musim penghujan pada September 2016 ini. Turunnya hujan diharapkan kebakaran hutan dan lahan tidak meluas. Namun perlu diwaspadai ancaman banjir dan longsor. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER