Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian akan mempertimbangkan seluruh perwira tinggi kepolisian berbintang tiga untuk mengisi jabaran Wakil Kapolri.
Posisi itu akan segera kosong seiring pengangkatan Komisaris Jenderal Budi Gunawan menjadi Kepala Badan Intelijen Negara.
"Semua bintang tiga saya pertimbangkan. Mereka sudah pintar-pintar," kata Tito di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta, Selasa (6/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tito berkata, setiap perwira berpangkat komisaris jenderal pasti mempunyai kualitas bagus dan matang sebagai pejabat tinggi.
Meski demikian, Tito masih menunggu hasil uji kelayakan dan kepatutan Komisi I DPR terhadap Budi. Jika DPR menerima usulan Presiden Joko Widodo, Budi akan segera dilantik menggantikan Sutiyoso.
"Kalau sudah diterima DPR dan dilantik Presiden, baru saya putuskan," ujarnya.
Penunjukan Wakil Kapolri tidak melalui mekanisme Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi. Kapolri memiliki hak prerogatif memilih orang nomor dua di institusi kepolisian.
"Kalau Wanjakti, jenderal bintang tiga semuanya. Otomatis itu adalah keputusan Kapolri," ujarnya.
Pada seleksi calon Kapolri pengganti Badrodin Haiti, Wanjakti mengajukan tiga nama kepada Jokowi. Selain Budi Gunawan, dua nama lain yang muncul saat itu adalah Kepala Badan Narkotika Nasional Budi Waseso dan Inspektur Pengawasan Umum Dwi Priyatno.
Ketiga nama itu tidak dipilih oleh Presiden Joko Widodo. Dia lebih memilih Tito meski secara usia masih jauh lebih muda ketimbang tiga Jenderal bintang tiga tersebut.
Selain mereka, kini terdapat beberapa jenderal bintang tiga aktif lain di kepolisian. Di antara mereka adalah Kepala BNPT Suhardi Alius, Kepala Barhakam Putus Eko Bayuseno, Kepala Bareskrim Ari Dono Sukmanto, Kepala Baintelkam Noer Ali.
(abm)