Ahok Diminta Contoh Komunikasi Politik Jokowi

Gloria Safira Taylor | CNN Indonesia
Minggu, 11 Sep 2016 08:30 WIB
Politikus PDI Perjuangan Maruarar Sirait meyakini Ahok bakal mendulang suara terbanyak di Pilkada DKI 2017 jika bisa lebih santun dalam berkomunikasi.
Cara Ahok berkomunikasi dengan pihak lain kerap dinilai kasar dan arogan. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Politisi PDI Perjuangan Maruarar Sirait menyarankan bakal calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mau belajar dan mencontoh cara komunikasi politik Presiden RI Joko Widodo.

Dengan belajar dari Jokowi, Maruarar yakin pria yang akrab disapa Ahok itu bisa memenangkan Pilkada Jakarta 2017 mendatang.

"Kritik buat Ahok, belajarlah sama Jokowi. Jokowi itu kinerjanya baik, figurnya kuat tapi dia bisa rendah hati dan bisa berkomunikasi baik sehingga parpol dan masyarakat mendukung," tutur Ara, sapaan Maruarar, usai menghadiri pelantikan Syafruddin sebagai Wakil Kapolri di Mabes Polri, Jakarta Selatan, kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ahok harus belajar itu, kalau dia mampu dia akan balik memimpin Jakarta lagi," kata Ara.
Ahok memang kerap dikritik karena cara berkomunikasinya. Oleh sejumlah elite PDI Perjuangan Ahok bahkan dinilai sebagai sosok yang tidak simpatik.

Penilaian itu juga yang memicu kritik sejumlah elite PDI Perjuangan terhadap rencana partai yang akan mengusung Ahok sebagai bakal calon gubernur pada Pilkada DKI Jakarta.

Mengomentari hal tersebut, Ara meyakini Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri akan mendukung Ahok dan bakal calon wakil gubernur Djarot Saeful Hidayat di Pilkada DKI.

Maruarar mengatakan, keyakinannya berdasarkan empat alasan. Pertama, banyak perubahan di Jakarta yang sudah dibuktikan lewat kepemimpinan Ahok.

Perubahan itu, menurut Maruarar, terlihat pada pelayanan publik dan penanganan banjir yang lebih baik dan cepat.

Alasan kedua terkait dengan elektabilitas Ahok. Meskipun diterjang dengan isu korupsi, karakter yang keras, dan masalah anggaran, namun elektabilitas Ahok tidak menurun.
Ara mengatakan, alasan ketiga berdasarkan komunikasi yang baik antara Ahok dan Megawati.

"Dulu Jokowi-Ahok kan Ibu Mega yang mendukung, PDIP yang mendukung, komunikasi sangat baik seperti saat Ibu Mega ulang tahun, dia (Ahok) menjadi orang pertama yang menerima buku (biografi Megawati)," ucapnya.

Selain itu, kata Ara, komunikasi yang baik sudah terjalin antara Ahok dan Jokowi. Hal ini sangat penting mengingat Jakarta sebagai ibu kota dan masuk dalam pemerintahan pusat.

"Jadi dengan kinerja baik, elektabilitas baik, komunikasi dengan Ibu Mega baik, komunikasi dengan presiden baik," tuturnya.
Masa pendaftaran bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta DKI Jakarta akan dimulai 21-23 September 2016. Hingga saat ini PDI Perjuangan belum menentukan siapa bakal cagub dan cawagub yang akan diusung. (wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER