Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo mengatakan, pangkat jenderal yang dimiliki oleh Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan tidak akan membuatnya mengambil alih sistem komando di tubuh Polri.
"Polri kini memang memiliki dua jenderal bintang empat, tetapi dalam struktur institusi Polri, hanya ada satu jenderal bintang empat yang memegang komando yaitu Kapolri Jenderal Tito Karnavian," ujarnya melalui siaran persnya di Jakarta, Minggu (11/9).
Pada Jumat (9/9), Presiden Joko Widodo telah melantik Budi Gunawan menjadi Kepala BIN. Jokowi juga menaikkan pangkat Budi menjadi Jenderal Polisi. Sebelum menjabat sebagai Kepala BIN, Budi merupakan Wakil Kapolri dengan pangkatnya Komisaris Jenderal.
Keputusan tersebut menyebabkan terdapat dua polisi aktif yang menjabat jenderal bintang empat, yaitu Budi dan Tito.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Bambang, adanya dua jenderal tersebut tidak akan memicu permasalahan dan perpecahan. Sebaliknya, mereka akan melengkapi dan mendukung kerja sama antara kepolisian dengan BIN. Hal ini karena keduanya memahami profesionalisme tugas yang harus dijalani.
Selain itu, Bambang juga mengklaim, Budi dan Tito memiliki hubungan yang baik secara personal dengan saling menghormati dan menghargai. Maka itu, Bambang meminta agar tidak terjadi adu domba yang ingin memecah hubungan kedua jenderal tersebut.
"Jenderal Budi menghormati Kapolri, dan sebaliknya, karena Kapolri dan Kepala BIN bekerja untuk kepentingan negara, keduanya sudah pasti akan membangun sinergi," tuturnya.
Hal ini pun sempat diucapkan oleh Tito usai melantik Syafruddin sebagai Wakil Kapolri untuk menggantikan posisi Budi, kemarin (10/9).
Tito mengatakan, tidak mempersoalkan kesamaan pangkat antara dia dan Budi. Komando kepolisian tetap berada di bawah kendalinya.
Selain itu, Tito mengatakan, akan meningkatkan kerjasama dengan BIN.
"Saya akan membangun hubungan saling bersinergi antara BIN dan Polri," ujar Tito di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (10/9).
(rel/gil)