Terumbu Karang Berkurang, Susi Salahkan Bom Ikan

Tiara Sutari | CNN Indonesia
Selasa, 13 Sep 2016 17:25 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyatakan kondisi terumbu karang di Indonesia sudah mencapai tahap kritis.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyatakan kondisi terumbu karang di Indonesia sudah mencapai tahap kritis. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyatakan kondisi terumbu karang di Indonesia sudah mencapai tahap kritis.

Dia menuturkan hal itu ditunjukkan dengan semakin menipisnya jumlah terumbu karang di perairan Indonesia. Salah satunya adalah di Karimunjawa, terumbu karang sudah terlihat rusak dalam jarak tiga meter saja.

"Banyak duri babi yang muncul ke daratan itu sudah menjadi bukti karang-karang sudah rusak," kata Susi di New Priok Container Terminal One (NPCT1), Jakarta Utara, Selasa (13/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Susi menuturkan hanya sekitar 5 persen terumbu karang yang berstatus sangat baik, sedangkan lainnya rusak semua. Dia bahkan menyatakan terumbu karang di Raja Ampat pun sudah rusak, belum lagi di Natuna atau Karimunjawa.

Dia menyatakan hanya 5 persen terumbu karang yang dinyatakan dalam kondisi sangat baik di wilayah perairan Indonesia. "Sisanya, 27, 01 persen terumbu karang Indonesia kondisinya baik, dan 37.97 persen dalam kondisi buruk, lebih besar yang rusaknya daripada yang bagusnya," kata Susi.

Kerusakan tersebut, menurut Susi, bisa disebabkan karena tingginya penggunaan bahan peledak yang digunakan untuk menangkap ikan. Hal itu dilihat dengan tingginya jumlah selundupan amonium nitrat yang berhasil diamankan oleh Direktorat Bea Cukai.

Amonium Nitrat

Kementerian Kelautan dan Perikanan menyatakan sebanyak 166.475 Kilogram amonium nitrat yang hendak dikirim ke beberapa daerah di Indonesia berhasil diamankan. Daerah selundupan tersebut meliputi, Sulawesi utara, Sumatera, bahkan Papua.

"Dalam satu kilogram amonium nitrat ini bisa hasilkan 20 botol bom ikan seukuran botol Sprite (minuman ringan),” katanya.

Susi menegaskan penggunaan amonium nitrat secara ilegal memang berpotensi besar digunakan untuk keperluan penangkapan ikan. Hal itulah, sambungnya, yang justru berbahaya bagi terumbu karang.

Di sisi lain, amunium nitrat yang dicampur dengan beberapa bahan peledak lain memudahkan nelayan untuk menangkap ikan dengan cepat dan hasil tangkapan yang besar. (asa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER