Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti akan menagih janji pemerintah China untuk menghukum anak buah kapal mereka yang membawa kabur sembilan kapal ikan eks asing dari Papua. Susi ingin tahu jenis hukuman seperti apa yang diberikan.
“Saya akan menagih janji
Deputy Minister Agriculture (China) yang bicara di kantor saya bahwa beliau akan menghukum sembilan kapal yang lari dari Papua,” kata Susi di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, kemarin.
Beberapa waktu lalu saat bertemu Wakil Menteri Pertanian China itu, Susi mengungkapkan kegeramannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Dia (China) bilang mengerti kegeraman saya atas larinya sembilan kapal, dan beliau berjanji untuk menghukum sembilan kapal yang lari dari Papua,” kata Susi.
Sembilan kapal ikan eks asing asal China dibawa kabur oleh sejumlah anak buah kapal berkewarganegaraan China pada 30 Desember 2015. Kapal-kapal berbobot sekira 300 gros ton itu dilarikan dari Pelabuhan Pomako di Timika, Papua.
Informasi tentang hilangnya sembilan kapal itu datang dari direksi grup Minatama. Mereka melapor pada 4 Januari 2016 ke sejumlah aparat penegak hukum, yakni Kepolisian, Satuan Kerja Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, serta TNI Angkatan Laut.
Menurut keterangan grup Minatama, sembilan kapal tersebut membawa 39 ABK China. Dari 39 ABK itu, delapan di antaranya ditugasi menjaga kapal-kapal tersebut.
“Yang dilakukan ABK China sangat tidak pantas dan sangat tidak menghormati tata hukum kenegaraan di Indonesia. Ini sangat tidak baik, dan kami akan mengirim surat complaint ke Dubes China dan panggil kembali (Dubes China),” ujar Susi saat itu.
Atas insiden itu, Susi menegaskan pemerintah Indonesia akan mengambil tindakan tegas. Kasus tersebut diusut oleh Satuan Tugas 115 Pemberantasan Penangkapan Ikan Ilegal di bawah kementerian Susi.
(agk)