Golkar Akan Hukum Kader Pembelot di Pilkada Jakarta

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Selasa, 27 Sep 2016 12:34 WIB
Selain di Jakarta, kader Partai Golkar yang membelot dari keputusan DPP terkait pemilihan kepala daerah ternyata juga terjadi di daerah lain.
Sekjen DPP Idrus Marham mengatakan, kader Golkar yang membelot dari keputusan DPP terkait pilkada akan dihukum. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kader Partai Golkar yang tidak mendukung pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Yusuf di Pilkada DKI Jakarta 2017 akan dihukum.

Menurut Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham, setiap kader wajib menuruti arahan Dewan Pimpinan Pusat Golkar yang telah mengusung Ahok Djarot.

"Tentu DPP akan memproses, akan terapkan disiplin organisasi. Kalau sudah ada putusan final maka ada hanya satu kata bagaimana mengamankan dan memperjuangkan agar instruksi partai dilakukan dengan baik. Kalau tak dilaksanakan maka berlaku Peraturan Organisasi tentang kedisiplinan partai," kata Idrus di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (27/9).
Idrus telah menerima laporan terkait sikap dua kader Golkar yang membelot mendukung pasangan lain. Idrus menegaskan, kader tersebut akan dikenai sanksi oleh Golkar jika terbukti benar tidak menuruti arahan DPP Golkar mendukung Ahok.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain di Jakarta, ternyata Idrus mengatakan, ada kader pembelot juga di daerah lain. Namun, Idrus tidak menjelaskan nama dan daerah tersebut.

Salah satu kader partai berlambang pohon beringin itu yang membelot adalah Sirajuddin Abdul Wahab.

Sirajuddin resmi mendeklarasikan barisan relawan Agus Yudhoyono Fans Club (AFC) untuk mendukung pasangan calon Agus Harimurti Yudhyono dan Sylviana Murni di Pilkada Jakarta.

Sirajuddin berpendapat Agus lebih baik dari Ahok untuk memimpin DKI Jakarta.

"Saya tidak setuju dengan Ahok. Bukan berarti dia tidak baik, tapi Ahok ini mulutnya tidak bagus. Tidak bagus pemimpin bicara kasar," kata Sirajuddin di kawasan Jakarta Selatan, kemarin.

Sekretaris Jenderal Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) itu juga mengklaim ada sekitar 100 kader Golkar dari tingkat DPP dan DPD yang sejalan dengan pandangannya.

"Saya tidak setuju dengan Ahok, yang dilakukan Golkar tidak up to date dengan perkembangan saat ini," katanya.

Golkar, bersama Hanura, NasDem, dan PDI Perjuangan, telah resmi mendukung Ahok dan Djarot dalam Pilkada 2017. Mereka akan berhadapan dengan Gerindra serta PKS yang mengusung Anies Baswedan dan Sandiaga Uno; dan empat partai Poros Cikeas yang mendukung Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni pada Pilkada 2017. (rel/obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER