Jakarta, CNN Indonesia -- Para bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta mulai “berlari” meski masa kampanye baru akan resmi dimulai 25 hari lagi, yakni akhir Oktober.
Pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno misalnya sudah turun menemui warga untuk mengetahui aspirasi mereka. Anies kemarin bahkan menandatangani kontrak politik dengan warga Tanah Merah, Rawa Badak, Jakarta Utara.
Kontrak politik juga dulu ditandatangani Jokowi saat ia hendak mencalonkan diri menjadi gubernur DKI Jakarta pada 2012.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kontrak politik Anies di Tanah Merah kemarin mencakup tiga butir penting, yakni pemenuhan dan perlindungan hak-hak warga kota, pengkajian ulang peraturan daerah RT/RW, serta keterbukaan dan penyebarluasan informasi kepada warga kota.
Dalam butir pertama soal pemenuhan dan perlindungan hak warga kota, Anies menyanggupi untuk melegalisasi kampung ilegal, yakni kampung-kampung yang sudah ditempati warga selama 20 tahun, tak bermasalah, dan mengantongi sertifikasi hak milik atas tanah.
Permukiman kumuh dijanjikan Anies untuk tak digusur, tapi ditata apik macam kampung tematik atau kampung deret.
“Untuk permukiman kumuh yang berada di atas tanah negara, akan dilakukan negosiasi melibatkan masyarakat, dengan gubernur sebagai mediator supaya warga tak kehilangan hak atas tanah mereka sesuai UUD 1945 dan UU Pokok Agraria,” kata Anies.
Pasangan Anies, Sandiaga Uno, bahkan sudah “berlari” jauh sebelum Anies, mengingat dahulu dialah yang digadang-gadang menjadi calon gubernur sebelum bertukar posisi dengan Anies.
Pertengahan tahun, Sandiaga sudah turun menemui warga. Ia menggelar lomba lari di pinggiran Jakarta bertema “Jakarta Berlari.”
Sandiaga juga mencoba mendekati masyarakat berlatar belakang ekonomi lemah.
Anies dan Sandiaga telah berbagi tugas. Anies fokus soal institusi dan kemanusiaan, sedangkan Sandi mengurusi ekonomi dan infrastruktur.
Beda lagi dengan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni. Dibanding kandidat lain, keduanya lebih terlihat anteng.
Agus selama ini paling jarang terlihat dibanding calon lain karena ia dulu sibuk di dunia militer. Kemarin saat mengikuti lomba lari di acara Car Free Day, adalah kemunculan perdana Agus di muka publik pascamendaftar menjadi calon gubernur Jakarta.
Namun tak seperti Anies-Sandiaga yang banyak bicara soal program, Agus belum mengeluarkan pernyataaan apapun soal kebijakan atau keinginannya atas Jakarta.
Agus tampak santai, sibuk melayani permintaan warga yang ingin berfoto bersamanya di Bundaran HI.
Sama seperti Agus, Sylviana Murni, mantan deputi Gubenur Jakarta pun belum berkomentar apapun soal keinginan dia atau Agus untuk Jakarta.
Tim pemenangan Agus-Sylvi pun sampai sekarang belum terbentuk, sementara dua pasangan rivalnya telah menyusun tim kampanye.
Tim pemenangan Ahok-Djarot diumumkan pekan lalu dan akan dipimpin oleh Prasetio Edi Marsudi. Pras, sapaan Prasetio, adalah politikus PDIP yang sekarang menjabat sebagai Ketua DPRD DKI.
Sementara Anies-Sandi memilih Mardani Ali Sera, politikus PKS, sebagai ketua tim pemenangan mereka. Mardani semula sempat diwacanakan menjadi calon wakil gubernur mendampingi Sandiaga Uno.
Siang ini Agus akan menggelar konferensi pers di Cibubur untuk menjelaskan motif di balik keputusan dia keluar dari ketentaraan dan terjun ke dunia politik. Ia masih tampak agak sibuk dengan masa lalu yang ditinggalkannya.
(agk/obs)