TNI Tak Latihan Militer dengan Asing di Laut China Selatan

Prima Gumilang | CNN Indonesia
Rabu, 05 Okt 2016 09:25 WIB
TNI AU akan melakukan latihan tahunan di Natuna dengan kekuatan dua ribu personel dan 80 pesawat. Tapi itu tidak berkaitan dengan konflik Laut China Selatan.
TNI AU akan melakukan latihan tahunan di Natuna dengan kekuatan dua ribu personel dan 80 pesawat. Tapi itu tidak berkaitan dengan konflik Laut China Selatan. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Panglima TNI Jenderal Gatot menyebut prajuritnya tidak akan melaksanakan latihan militer gabungan dengan negara lain untuk merespons situasi yang memanas di Laut China Selatan.

Gatot mengatakan, kebijakan itu merupakan bagian dari menyangkut sikap politik luar negeri Indonesia.

"Dalam konteks Laut Cina Selatan, TNI tidak melaksanakan latihan dengan negara manapun," ujarnya di Ruang Tamu Panglima TNI, Jakarta, Selasa kemarin.
Gatot menuturkan, pemerintah mengedepankan proses damai di Laut China Selatan. Menurutnya, Indonesia akan berusaha sekuat tenaga menjaga stabilitas di perairan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Indonesia mengimbau kepada semua pihak untuk tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang bisa meningkatkan instabilitas di Laut Cina Selatan. Makanya TNI tidak akan melaksanakan latihan dengan negara mana pun di sana," ucap Gatot.

Di luar isu Laut China Selatan, TNI tetap akan melaksanakan latihan bersama dengan sejumlah negara. Kegiatan itu sebelumnya telah disepekati melalui perjanjian militer.

"Latihan yang dilakukan Indonesia dengan negara mana pun itu sudah diagendakan. Itu sudah disepakati dalam perjanjian lalu diteruskan oleh TNI AD, AL, dan AU," ujar Gatot.

Tahun depan, TNI akan berlatih bersama angkatan bersenjata Amerika Serikat dan India. Gatot meminta latihan itu tidak disalahartikan.
Saat ini Laut China Selatan dianggap sebagai medan sarat konflik di kawasan Asia, terutama setelah China mengklaim 90 persen wilayah yang juga tumpang tindih dengan Filipina, Malaysia, Vietnam, dan Taiwan.

Situasi makin memanas setelah China menolak hasil putusan Pengadilan Tetap Arbitrase yang mementahkan klaim Beijing atas wilayah Laut China Selatan.

Kepada Reuters, Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama Jemi Trisonjaya berkata, institusinya akan menggelar latihan besar di Natuna, Kepulauan Riau.

Latihan tahunan tersebut melibatkan setidaknya dua ribu personel dan sekitar 80 pesawat, termasuk Sukhoi dan F-16.

"Kami ingin menunjukkan eksistensi kami di kawasan itu. Kami memiliki kekuatan udara yang cukup untuk menimbulkan efek deteren," ujarnya.
(abm/agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER