Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo memerintahkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy agar tepat sasaran menyalurkan besarnya anggaran pendidikan ke masyarakat, terutama siswa tak mampu.
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBN) 2016, Kemdikbud mengantongi Rp49,2 triliun sehingga menjadi satu dari 10 kementerian yang memiliki alokasi terbesar di pemerintahan.
"Saya minta alokasi dana pendidikan betul-betul digunakan efektif. Akses siswa, terutama siswa miskin, betul-betul memperoleh pendidikan dan menjadikan ini prioritas," kata Jokowi di Kantor Presiden, Rabu (5/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menginstruksikan Muhadjir untuk mempercepat perbaikan infrastruktur pendidikan. Berdasarkan informasi yang diterima, hanya 466 ribu dari 1,8 juta ruang kelas yang berkondisi baik.
Serupa, masih sekitar 100 ribu dari 212 ribu sekolah di Indonesia yang belum memiliki peralatan pendidikan.
"Saya minta dilakukan perombakan besar-besaran untuk meningkatkan kualitas pendidikan," ucapnya.
Instruksi serupa juga disampaikan kepada Menteri Kesehatan Nila Moeloek. Anggaran sekitar Rp63,5 triliun harus dialokasikan secara tepat sasaran. Kementerian Kesehatan termasuk 10 kementerian yang memiliki alokasi anggaran terbesar dalam APBN 2016.
"Perhatikan kualitas pelayanan kesehatan, baik dasar maupun rujukan. Terutama di daerah terpencil, kawasan perbatasan, dan kepulauan," kata mantan Wali Kota Solo ini.
Dia meminta Nila dapat mengubah paradigma program kesehatan yang tak hanya fokus pada penyembuhan, melainkan pada pembudayaan hidup sehat di masyarakat.
"Saya kira dua hal paling penting mengenai pendidikan dan kesehatan adalah merombak dan memperbaiki strategi pembiayaan sehingga bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh rakyat," tutur mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
(rel/sur)