Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok Abu Sayyaf hingga kini masih menyandera dua warga negara Indonesia di Filipina. Pemerintah Indonesia melalui Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu optimistis kedua sandera WNI itu bisa dibebaskan dalam waktu dekat. Mereka yang disandera adalah anak buah kapal yang diculik pada Juni lalu.
Ryamizard mengatakan, kunjungannya ke Filipina beberapa waktu lalu sebagai bentuk kehadiran negara dalam menyelamatkan warganya. Kerja sama dengan sejumlah negara juga telah dilakukan untuk membebaskan para sandera.
"Saya ini kehadiran negara di sana. Satu potong manusia tidak boleh (dikorbankan), apa lagi dua orang. Harus diselamatkan," kata Ryamizard saat ditemui sebelum mengikuti rapat di DPR RI, Jakarta, Senin (10/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat era Presiden Megawati itu mengklaim pemerintah telah melakukan segala macam upaya untuk membebaskan sandera. Namun, kata Ryamizard, yang lebih penting dalam upaya pembebasan adalah keselamatan para sandera.
Menurutnya, saat ini kedua sandera dalam keadaan sehat.
"Dua lagi sedang diusahakan. Saya baru pulang hari Sabtu, mudah-mudahan (segera bebas). Apa yang disampaikan oleh Panglima TNI, Menlu, dengerkan saja, benar itu," ujar Ryamizard.
Pekan lalu, Ryamizard mengikuti pertemuan dengan Menhan Filipina Lorenzana Delfin, dan Menhan Malaysia Hisyamuddin di Hawaii, Amerika Serikat. Dalam pertemuan itu, mereka membahas isu keselamatan di Laut Sulu, Filipina dari segala ancaman dan cara mengantisipasinya.
Ketiga negara juga sepakat dengan konsep kerja sama yang ditawarkan militer AS, US Navy dan US Coast Guard. Mereka akan menjaga keselamatan kawasan regional ketiga negara secara umum dan Laut Sulu secara khusus, melalui operasi militer.
Jumat pekan lalu (7/10), tiga warga negara Indonesia yang dibebaskan oleh kelompok Abu Sayyaf telah diserahkan kepada pihak keluarga. Identitas ketiganya yaitu Ferry Arifin asal Samarinda, serta Edi Suryono dan Muhammad Mahbrur Dahri asal Sulawesi Selatan.
Mereka adalah anak buah kapal TB Charles milik PT PP Rusianto Bersaudara yang disandera oleh Abu Sayyaf pada 23 Juni lalu.
Kapal tersebut mengangkut 13 awak saat berlayar pada malam itu. Tujuh orang disandera. Sementara dua orang di antaranya berhasil melarikan diri dari penyanderaan dan kemudian dipulangkan pada Agustus lalu.
(rel/wis)