Pembaruan Alutsista Tertunda Pemangkasan Anggaran

Prima Gumilang | CNN Indonesia
Selasa, 23 Agu 2016 17:13 WIB
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyatakan sektor pertahanan mendapat pengurangan anggaran setelah sebelumnya sempat dipangkas Rp2,8 triliun.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. (Reuters/Beawiharta)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyatakan pembaruan alat utama sistem pertahanan (Alutsista) lantaran adanya pengurangan anggaran pertahanan dari Kementerian Keuangan. Beberapa program bahkan dihapus untuk menyesuaikan anggaran.

Ryamizard mengatakan, sektor pertahanan menerima pemangkasan anggaran sekitar Rp2,8 triliun pada periode pertama rapat anggaran di DPR RI. Begitu pun pada periode kedua, kementeriannya juga mendapat pengurangan anggaran.

"Ya kena semua. Yang lalu kan Rp2,8 triliun, pokoknya berapa triliun itu, periode ini juga kena (pemangkasan anggaran). Pasti ada penundaan pembaruan Alutsista," ujar Ryamizrad di Silang Monas, Selasa (23/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagaimanapun, kata Ryamizard, pemangkasan anggaran bukan berarti menghambat pengadaan Alutsista. Dia menyiasati dengan mendahulukan pengadaan Alutsista yang menjadi prioritas saat ini.

"Kami lihat mana yang penting itu yang didahulukan. Bukan tidak dibeli tapi nanti, prioritas berikutnya," ujar Ryamizard.

Dia menyebut salah satu yang menjadi skala prioritas adalah kesejahteraan para prajurit TNI. Prioritas ini menurutnya ikut mempengaruhi kondisi keamanan dan kesejahteraan masyarakat.

"Yang penting kesejahteraan masyarakat. Tentara kan juga masyarakat dan bekerja untuk masyarakat kan. Jadi itu yang prioritas," ujar Ryamizrad.

Ryamizard berharap kondisi ekonomi ke depan membaik sehingga tidak ada pemangkasan anggaran pertahanan.

Berdasarkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2017, pemerintah mengalokasikan anggaran untuk Kementerian Pertahanan sebesar Rp 104,58 triliun. Anggaran tersebut turun 4,05% dibandingkan dengan anggaran tahun ini.

(gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER