Jakarta, CNN Indonesia -- Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengakui ada prajurit yang memukul petugas keamanan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Gatot berjanji akan menindak tegas oknum TNI Angkatan Darat yang melakukan pemukulan.
"Anggota yang melakukan pemukulan sekarang sudah di Denpom (Detasemen Polisi Militer) untuk diproses hukum," kata Gatot usai rapat kerja dengan Komisi Pertahanan di DPR, Jakarta, Senin (10/10).
Jumat pekan lalu, salah satu pengawal Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII/Tanjungpura Mayor Jenderal Andika Perkasa diduga memukul anggota keamanan Bandara. Ketika itu, Andika sedang menjalani dua kali pemeriksaan di pintu keamanan dan pemeriksaan tubuh dengan detektor logam di Terminal 3 Ultimate.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andika adalah mantan Komandan Paspampres. Seperti penumpang pada umumnya, jenderal bintang dua itu juga diminta melepaskan ikat pinggang dan jam tangan saat pemeriksaan memasuki ruang tunggu bandara.
"Mungkin kemarin karena Pangdamnya mantan Paspampres, mungkin dia lupa," kata Gatot.
Meski demikian, Gatot menegaskan, setiap prajurit TNI dari tingkat yang paling rendah hingga perwira tinggi harus menaati aturan hukum. Bahkan sebagai Panglima TNI, Gatot mengaku ikut melepas ikat pinggang dan jam tangan ketika masuk bandara.
"Prajurit TNI dari Praja sampai dengan jenderal dia harus patuh terhadap hukum," katanya.
Menanggapi persoalan ini, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai ada kesalahpahaman dalam insiden tersebut. Pihaknya telah menyelesaikan perkara ini secara damai.
Namun Gatot menyatakan persoalan kekerasan tetap harus diselesaikan melalui proses hukum yang berlaku.
"Walaupun Kementerian Perhubungan sudah menyelesaikannya, bagi TNI yang bersalah harus diproses hukum," ujar Gatot.
Kasus kekerasan oleh anggota TNI bukan kali ini terjadi. Beberapa hari sebelumnya, insiden pemukulan juga dilakukan oleh prajurit kepada jurnalis di Madiun yang tengah melakukan tugas peliputan.
Sehari setelah insiden pemukulan itu, Di Bandara Soekarno Hatta kembali terjadi insiden yang melibatkan TNI dengan petugas keamanan bandara. Kali ini Pangilima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) Letnan Jenderal Edy Rahmayadi yang menilai sikap petugas keamanan bandara tidak ramah saat melakukan pemeriksaan.
Namun tidak sampai ada gesekan saat itu. Edi selanjutnya memberikan masukan kepada petugas bandara agar menunjukkan sikap ramah saat memeriksa para calon penumpang.
(sur/agk)