Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan Arsul Sani mengatakan, pihaknya akan menyambut baik Abraham Lunggana alias Lulung jika ingin bergabung dengan kubu Romahurmuziy. Tawaran itu diberikan setelah Lulung berbeda pendapat dengan PPP kubu Djan Faridz mengenai dukungan dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017.
Lulung berasal dari PPP kubu Djan Faridz yang menyatakan mendukung pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat. Namun selama ini, Lulung kerap berseberangan pendapat dengan Ahok.
Tokoh Betawi itu pun menolak mendukung Ahok. Menurutnya, beberapa program Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta, tak memenuhi aturan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arsul berkata, jika keputusan kubu Djan tidak sesuai dengan Lulung, lebih baik pindah ke kubu Romahurmuziy yang bergabung dengan Poros Cikeas mengusung duet Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
PPP, kata Arsul, juga siap memberikan jabatan apapun kepada Lulung jika bersedia bergabung.
"Kita membuka pintu lebar-lebar untuk Haji Lulung. (Masalah jabatan) Itu sesuatu yang bisa dibicarakan. Yang enggak bisa kan Ketua Umum sama Sekjen aja. Itu kata Pak Romy," ujar Arsul di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (11/10).
"Terlepas perbedaan kami dengan Haji Lulung, tapi tetap satu hal kami sama. Kita mau usung orang yang enggak ada basis dukungannya di konstituen itu
gimana?" kata dia.
Dihubungi terpisah, Sekretaris Jenderal PPP kubu Djan, Dimyati Natakusumah mengatakan bahwa pihaknya akan tetap mendukung Ahok. Ketika ditanya ihwal sanksi yang akan diberikan jika Lulung tak mendukung Ahok, Dimyati menjawab, "Ya nanti kita lihat kemungkinan sanksi yang akan diberikan."
Menurut Dimyati, partainya masih membahas kontrak politik dengan Ahok-Djarot. Setelah kontrak politik disepakati, katanya, barulah PPP kubu Djan Faridz akan menyusun langkah strategis mengikuti arah kebijakan.
Sebelumnya, Djan mengatakan bahwa garis besar kontrak politik tersebut akan menyangkut kepentingan masyarakat Jakarta secara umum dan 85 persen umat Muslim yang ada di dalamnya.
Djan mengatakan, jika Ahok-Djarot menyepakati kontrak politik itu, PPP akan langsung bergerak. Ia yakin, Ahok-Djarot akak menang dengan dukungan dari PPP.
(wis/obs)