Agus Yudhoyono Paling Hindari Janji dengan Kontrak Politik

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Selasa, 11 Okt 2016 14:46 WIB
Agus Yudhoyono khawatir jika kontrak politik hanya dilakukan di satu wilayah maka ada potensi bertabrakan dengan kontrak di wilayah lain.
Agus Harimurti Yudhoyono menemui warga penghuni Rusunawa Sindang di Koja, Jakarta Utara, Selasa (11/10). (CNN Indonesia/Aulia Bintang Pratama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Berbeda dengan Anies Baswedan yang membuat kontrak politik dengan warga dalam rangka maju dalam Pilkada DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono justru menghindari janji-janji semacam itu.

Agus mengungkapkan kontrak politik seharusnya ditandatangani saat sang calon sudah resmi menang di Pilkada dan terpilih sebagai kepala daerah di daerah masing-masing.

"Saya paling menghindari janji-janji dalam bentuk kontrak politik," kata Agus saat ditemui di Rusunawa Sindang, Selasa (11/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Agus, kontrak politik seharusnya dilakukan untuk seluruh warga Jakarta, bukan hanya untuk warga di satu wilayah saja. Dia khawatir jika kontrak politik hanya dilakukan di satu wilayah maka ada potensi bertabrakan dengan kontrak di wilayah lain.

Tak mau itu terjadi, maka Agus memastikan bahwa dia tak akan menandatangani kontrak politik sebelum dia terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta. Seandainya nanti dia terpilih barulah kontrak politik akan ditandatangani.

"Kontrak politik itu dilakukan pada saat dia (pemenang pilkada) diambil sumpah dan dilantik sebagai gubernur," ujarnya.

Dia lantas berkali-kali menegaskan bahwa masalah di Jakarta tak bisa dilihat secara terpecah-pecah. Menurutnya, karena kompleksnya Jakarta maka masalahnya harus dilihat secara utuh.

"Semua masalah Jakarta begitu rumit maka harua dilihat secara utuh, penyelesaiannya pun tak boleh sepotong-sepotong," katanya.

Anies Baswedan mengunjungi warga Tanah Merah, Rawa Badak, Jakarta Utara, akhir pekan ini (2/10). Dalam kunjungannya, Anies menandatangani 'kontrak politik' yang disodorkan warga. Salah satunya adalah melegalisasi kampung yang dianggap ilegal.

Anies berpasangan dengan Sandiaga di Pemilu Kepala Daerah DKI Jakarta. Keduanya diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera.

Anies berkata, kedatangannya ke Tanah Merah merupakan 'balasan' atas kunjungan warga ke kediamannya pada 22 September lalu, sebelum mendaftar sebagai bakal calon gubernur yang diusung Gerindra dan PKS.

"Hari ini saya membalas kunjungan teman-teman dari Tanah Merah, waktu itu mereka datang ke rumah tepatnya pada hari Kamis, sebelum saya maju jadi calon," kata Anies seperti dikutip Detik.com.

(obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER