-- Agus Yudhoyono atau yang biasa dipanggil AHY, akhirnya turun menemui masyarakat untuk mendengar langsung keluhan mereka sekaligus mencari dukungan terkait keikutsertaannya di Pilkada DKI Jakarta pada 2017 mendatang.
Lantas warga mana yang dipilih Agus untuk jadi yang pertama didengar aspirasinya secara langsung? Pilihan itu akhirnya jatuh ke warga yang tinggal di Jakarta Utara, wilayah panas karena dekat dengan laut yang pembangunannya tak kunjung berhenti.
Agus berkeliling Jakarta Utara tak sendiri, dia ditemani oleh Manajer Kampanye Tim pemenangan yaitu Wishnu Wardhana dan sang istri tercinta Annisa Larasati Pohan. Ada tiga lokasi yang dia kunjungi, wilayah Koja, Gelanggang Remaja Jakarta Utara, dan kampung nelayan di Muara Angke.
Saat tiba di Koja, Agus dan Annisa langsung mengunjungi Rusunawa Sindang. Sesampainya di sana rombongan Agus langsung disambut meriah oleh warga masyarakat. Nama Agus dielu-elukan bak raja, sedangkan Annisa menjadi artis dadakan yang sibuk melayani permintaan foto dari warga.
Setelah berkeliling rusunawa untuk menyapa warga, Agus dan Annisa pun disambut di sebuah mushola untuk melakukan dialog dengan warga. Di sana Agus menerima banyak pertanyaan terutama yang bersinggungan dengan program penertiban atau penggusuran yang dilakukan oleh Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Banyak warga yang sebenarnya tak masalah dengan penggusuran yang dilakukan karena toh mereka juga mendapatkan rusun sebagai penggantinya. Namun saat harga sewa rusun semakin tinggi, mereka merasa itu sebagai tindakan yang tak adil.
Tak hanya itu, di saat biaya sewa rusun makin mahal infrastruktur yang ada tidak sejalan karena masih banyak hal yang kurang, seperti masjid untuk mereka ibadah.
Mendengar itu, Agus mengatakan bahwa keluhan semacam itu perlu masuk dalam atensi semua orang karena semua orang di semua wilayah di DKI Jakarta harus diberikan fasilitas yang nyaman demi menunjang kebahagiaan mereka.
Tak hanya itu, Agus menegaskan ada beberapa program pemerintah provinsi yang mungkin akan dia teruskan jika dia terpilih nanti. Diteruskannya program itu akan tergantung pada apakah itu pro rakyat atau tidak, jika memang sudah baik maka tidak ada alasan untuk tak melanjutkannya.
Kumuhnya hunian para warga di Rusunawa Sindang pun menjadi perhatian tersendiri bagi Agus karena dia memiliki prinsip bahwa hunian warga boleh saja padat tapi jangan sampai kumuh. Dia berpatokan pada pemukiman warga di luar negeri yang padat tapi tak memperlihatkan unsur kumuh di dalamnya.
"Kami ingin hadirkan bukan hanya rumah tapi juga tempat untuk bermukim karena ada perbedaan, bermukim artinya tak hanya sekadar menumpang tapi berinteraksi sosial secara baik," kata Agus, Selasa (11/10).
Bintang PasarPuas mengunjungi warga di rusun, Agus dan Annisa lanjut melihat kondisi pasar Sindang yang lokasinya tak jauh dari bangunan rusun. Di pasar inilah insting ibu rumah tangga Annisa Pohan muncul dan membuatnya menjadi "bintang lapangan".
Selama berada di pasar, Agus dan Annisa bukan hanya melihat-lihat tapi juga melakukan transaksi jual beli bahan makanan. Mereka sempat mampir ke pedagang daging sapi dan Agus hampir memborong seluruh daging yang tersedia.
Namun Annisa mempertanyakan keputusan itu hingga akhirnya Agus hanya membeli daging sebanyak 4,5 kilogram. Setelah itu, Annisa benar-benar memegang kendali dalam hal jual beli, mulai dari telor, buah-buahan, hingga produk ikan segar dia beli.
Uniknya, tak semua bahan makanan yang mereka beli itu dibawa pulang karena ada beberapa yang akhirnya dibagikan pada warga. Sempat muncul keriuhan saat Agus dan Annisa memutuskan membagi-bagikan belanjaan itu, tapi para penjual berhasil meredam suasana hingga tidak terjadi kekacauan.
Annisa benar-benar menjadi bintang di pasar, statusnya sebagai publik figur Tanah Air membuatnya dikenal oleh masyarakat mulai dari ibu-ibu hingga pria dewasa. "Itu Annisa Pohan, yang sebelahnya adalah anak Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono)," ujar salah satu penjual.
Momen foto bersama pun tak bisa dihindari, baik Annisa maupun Agus menjadi magnet tersendiri bagi warga di kawasan Koja tersebut. Paras cantik dan tampan dari pasangan tersebut membuat warga benar-benar terkesima.
Agus pun mengakui bahwa kehadiran Annisa bukanlah atas ajakannya melainkan keinginan dari sang istri sendiri. Hal itupun, kata Agus, membuktikan bahwa sang istri mendukungnya 100 persen dalam hal keikutsertaannya di Pilkada DKI.
Tak hanya itu, gerak-gerik Annisa yang juga ingin berinteraksi dengan masyarakat dianggap Agus merupakan hal yang natural terjadi dan bukan hal yang dibuat-buat.
"Itu natural sekali karena di TNI dia juga ketua ranting persit, dia juga aktif di yayasan Tunggadewi jadi natural saja berinteraksi dengan masyarakat," kata dia.
Namun terlepas dari itu, Agus tak melupakan tujuan utama dirinya datang ke Jakarta Utara. Setelah berkeliling itu, Agus mengatakan bahwa perlu ada peningkatan terhadap kondisi pasar. Menurutnya pasar harus tetap higienis agar pengunjung merasa nyaman dengan itu.
"Kami ingin tempatnya lebih higienis dan jangan sampai tidak sehat," kata Agus.
Reklamasi Teluk JakartaSetelah mampir untuk melaksanakan ibadah Salat dan merayakan 10 Muharam di Gelanggang Remaja Jakarta Utara, Agus melanjutkan ekspedisinya ke Muara Angke. Sayangnya, Annisa tak lagi mendampingi sang suami karena harus mengurus anak semata wayang mereka, Almira Tunggadewi Yudhoyono.
Di Muara Angke, Agus bertemu dengan para nelayan yang tergabung dalam Serikat Nelayan Tradisional yang merasa mata pencaharian mereka terganggu oleh megaproyek reklamasi di pantai utara DKI Jakarta. Mereka mengaku, penghasilan yang didapat menurun tajam karena lokasi mencari ikan sudah ditutupi lumpur yang muncul akibat pembangunan Pulau G.
Para nelayan pun dengan lantang mengatakan, mereka sudah anti terhadap kepemimpinan Gubernur Ahok dan tak akan memilih dia lagi sebagai gubernur. Mereka sekarang menggantungkan harapan pada Agus yang dianggap bisa memperbaiki nasib mereka.
"Hidup Mas Agus, Hidup Mas Agus, Gubernur DKI," ujar para warga sembari mengepalkan tangan ke atas. Seruan itu seakan menandakan dukungan yang ditujukan pada anak sulung Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.
Sayangnya, Agus tak bisa memastikan apakah jika dia terpilih nanti reklamasi akan tetap berlanjut atau tidak. Menurutnya masih terlalu prematur bagi dia untuk mengambil sebuah keputusan, apalagi keputusan itu seharusnya ada di tangan pemimpin Jakarta.
Dia hanya menekankan, permasalahan di Jakarta harus diselesaikan secara komprehensif dan melibatkan semua pihak, mulai dari pemangku kebijakan hingga orang yang terdampak, dalam hal ini para nelayan.
"Saya tak memutuskan, saya belum memiliki otoritas dan kapasitas. Terlalu prematur jika saya mengatakan lanjutkan atau hentikan. Penting bagi kami untuk mendengarkan keluhan dan juga aspirasi mereka," kata dia.
Jakarta Utara memang menjadi wilayah yang diincar oleh para calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta karena permasalahan akhir-akhir ini sering terjadi di sana. Mulai dari penggusuran hingga reklamasi membuat kepercayaan masyarakat terhadap petahana semakin tergerus dan itu membuka peluang para calon lain untuk mengambil hati rakyat.
Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memang sudah lebih dulu bergerak ke utara, tapi sambutan meriah dan kepercayaan yang dibebankan ke Agus Yudhoyono membuat persaingan merebut hati warga Jakarta Utara semakin sengit.