Posisi Arcandra Diduga Bentuk Kompromi Kelompok Tertentu

Raja Eben Lumbanrau | CNN Indonesia
Jumat, 14 Okt 2016 15:12 WIB
Arcandra tidak mungkin dijadikan kembali menjadi menteri ESDM karena memiliki potensi konflik politik yang tinggi. Posisi wakil menteri solusi yang tepat.
Ignasius Jonan dan Arcandra Tahar Tiba di Kantor ESDM. (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Keputusan Presiden Joko Widodo kembali mengangkat Arcandra Tahar menjadi Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral terkesan dipaksakan. Hal itu dinilai menimbulkan dugaan adanya tekanan atau kompromi kelompok tertentu yang punya kepentingan di Kementerian ESDM.

"Dahulu tidak ada jabatan wakil menteri ESDM. Sekarang ada dan Archandra yang menjabat. Ini bentuk kompromi kelompok yang punya interest," kata pengamat politik Universitas Indonesia Cecep Hidayat saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (14/10).

Jokowi sebelumnya telah mengangkat Arcandra menjadi Menteri ESDM. Tidak ada posisi wakil menteri yang mendampingi Arcandra. Kemudian, Arcandra harus dilengserkan karena memiliki dwikewarganegaraan, yaitu Indonesia dan Amerika Serikat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah itu, posisi Menteri ESDM diisi oleh pelaksana tugas yang diserahkan ke Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.

Tiga bulan kemudian, Jokowi melantik Ignasius Jonan sebagai menteri. Arcandra pun ditetapkan sebagai wakil.

Menurut Cecep, posisi wakil menteri merupakan jalan tengah dalam mengakomodasi kelompok kepentingan dan menjaga stabilitas masyarakat. Walaupun demikian, dia tak menjelaskan detil siapa kelompok yang diduga memiliki kepentingan tersebut.

"Kalau langsung ditunjuk menteri, itu muncul kritikan dan penolakan terhadap Jokowi. Jadi Arcandra dijadikan wakil," katanya.

Usai pelantikan, Arcandra menganggap posisi Wamen ESDM merupakan jawaban atas doa-doanya ketika memutuskan untuk mengabdi di Indonesia. Arcandra menilai keputusan Presiden Joko Widodo kali ini merupakan bagian dari upaya meluruskan jalannya kembali ke Indonesia.

"Niat saya untuk pulang diluruskan kembali. Ini merupakan keputusan yang tepat oleh Presiden Joko widodo," ujar Arcandra.

Intinya, kata Arcandra, ia siap mengabdi ke negara di mana pun ia ditempatkan, sekalipun harus turun jabatan dari menteri menjadi Wakil Menteri ESDM.

"Ini konsekuensi sebagai orang Indonesia yang siap pulang dan mengabdi ke Tanah Air," katanya.

Dengan masuknya Arcandra di lingkungan Kementerian ESDM, maka ada nomenklatur baru untuk mengakomodir jabatan Wakil Menteri ESDM. Menanggapi hal itu, Arcandra meyakini, Jokowi pasti sudah punya pertimbangan matang mengenai itu.

"Sekali lagi, dengan adanya nomenklatur Wamen ESDM dan sudah ditetapkan Presiden, saya sebagai WNI ya siap," tegasnya.

Dilantik

Presiden Joko Widodo resmi melantik Ignasius Jonan sebagai Menteri ESDM dan Arcandra Tahar sebagai Wakilnya di Istana Negara, siang ini.

Dengan mengenakan pakaian formal dan peci hitam, Jokowi mengambil sumpah dua orang yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Perhubungan dan Menteri ESDM tersebut.

Ignasius Jonan dan Archandra Tahar mengaku siap untuk mengemban jabatan sebagai Menteri ESDM dan Archandra Tahar sebagai wakilnya untuk sisa masa jabatan periode 2014-2019.

“Saya lebih dahulu bertanya kepada saudara-saudara, apakah saudara siap untuk mengemban tugas negara ini? Jika siap ikuti kata-kata saya untuk mengambil sumpah jabatan,” kata Jokowi.

“Siap,” keduanya menjawab serentak.

Jokowi kemudian mengucapkan sumpah jabatan yang diikuti oleh Jonan dan Arcandra. (rel/asa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER