Penyerangan di Tangerang Diduga Wujud Teror 'Lone Wolf'

Anugerah Perkasa & Wishnugroho Akbar | CNN Indonesia
Kamis, 20 Okt 2016 13:54 WIB
Masyarakat maupun penegak hukum dinilai telah melupakan berbahayanya aksi 'lone wolf' setelah bom Thamrin pada Januari lalu.
Ilustrasi. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Serangan terhadap Kapolsek Tangerang Kota Komisaris Effendi pagi tadi dinilai memperkuat ancaman teror yang dilakukan secara individual atau dikenal dengan istilah  'lone wolf'.

Direktur Eksekutif Yayasan Prasasti Perdamaian Taufik Andrie mengatakan serangan teror secara individual ini lebih sulit dilacak dibandingkan dengan yang berjaringan. "Itu (serangan di Tangerang) lone wolf. Cara seperti itu lebih susah diidentifikasi," kata Taufik kepada CNNIndonesia.com, Kamis (20/10). 
Serangan oleh pelaku teror secara individual pernah terjadi di Kawasan M.H. Thamrin, Jakarta, awal Januari lalu. Setelah serangan itu, masyarakat dan aparat penegak hukum, menurut Taufik, terkesan tak lagi mengkhawatirkan aksi teror.

"Penyerangan di Tangerang ini menunjukkan bahwa spirit pelaku teror ini tak pernah menyerah," ujar Taufik. 
Dia juga menuturkan serangan itu juga menunjukkan kompetisi antara kelompok ISIS dan Jemaah Islamiyah dalam perbuatan jihad. Menurutnya, yang paling penting adalah siapa yang lebih berani melakukan aksi, dibandingkan hanya sekadar dakwah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Serangan terhadap Kapolsek Tangerang Kota Komisaris Effendi terjadi di Pos Polantas di Jalan Perintis Kemerdekaan sekitar pukul 07.30 WIB. Akibat serangan tersebut Kapolsek Tangerang Kota dan dua anak buahnya mengalami luka akibat tusukan senjata tajam.

Mereka saat ini tengah menjalani perawatan intensif di RS Siloam, Lippo Karawaci, Tangerang. Adapun pelaku teror berhasil dilumpuhkan setelah ditembak berulang kali oleh petugas. 

Sebelum melakukan serangan, pelaku diketahui sempat menempelkan stiker ISIS (Negara Islam dan Suriah) di salah satu tembok Pos Polantas.
Taufik menduga pelaku sebagai salah satu pendukung ISIS. Sementara aksi pelaku menempel stiker ISIS disebut sebagai upaya untuk menunjukkan eksistensi kelompok teror tersebut.

"Mereka ingin memajukan eksistensi, menunjukkan bahwa dalam penyerangan, ISIS lebih leading," kata Taufik. (wis/asa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER