Jakarta, CNN Indonesia -- Pengamat teroris dari Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya menyebut Daulah Islamiyah memiliki rencana aksi, walaupun lebih diarahkan untuk dilakukan di Suriah.
Pernyataan itu terkait dengan penyerangan pada personel kepolisian di Tangerang pada pagi hari.
Istilah Daulah Islamiyah menurutnya merujuk pada negara yang dideklarasikan ISIS di Suriah. Sementara di negara lain, para pengikutnya disebut Anshorut Daulah yang berarti simpatisan atau penolong negara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka memang punya punya rencana aksi, tapi prioritas mereka itu pindah ke Suriah, tidak dalam bentuk aksi yang tidak bermutu menyerang seperti ini," kata Harits kepada CNNIndonesia.com, Kamis (20/10).
Para pengikut ISIS ini memang ada di Indonesia. Namun, kata Harits, sifatnya lebih cair yang terdiri dari kelompok-kelopok kecil. Mereka kemudian terhubung satu sama lain sebagai simpatisan kelompok radikal ini.
Sebelumnya dari data yang dihimpun dari kepolisian, pelaku penyerangan di Tangerang yang berinisial SA adalah anggota Daulah Islamiyah dari Ciamis, Jawa Barat.
SA bergabung dengan kelompok ini sejak 2015. SA diduga menjadikan polisi sebagai target serangannya.
Tudingan ini diperkuat dengan adanya stiker ISIS yang menurut polisi dipasang oleh pelaku.
Terkait tudingan ini, Harits berharap polisi memberikan kronologi peristiwa tersebut sejelas-jelasnya. Harits mengaku mendapat informasi awal, pelaku adalah soerang petugas keamanan.
Dalam foto yang diterima Harits, pelaku sempat dibekuk oleh petugas. Namun dalam foto lain, pelaku sudah terlihat terlentang tak berdaya seperti orang tewas.
"Logikanya memang mudah mengaitkan (dengan ISIS), namun kronologi harus dijelaskan sebenar-benarnya oleh polisi," kata Harits.
Dari keterangan yang berikan oleh kepolisian, SA pada Kamis (20/10) pagi menyerang Kepala Kepolisian Sektor Tangerang Komisaris Effendi Kepala Kepolisian Sektor Tangerang Komisaris Effendi dan dua anggotanya menggunakan golok.
Saat menyerang SA sempat menempelkan stiker lambang ISIS tembok Pos Polantas.
Akibat serangan, Kapolsek dan dua anak buahnya, Inspektur Satu Bambang Haryadi dan Brigadir Kepala Sukardi terluka.
Pelaku berhasil dilumpuhkan setelah ditembak berulang kali dan sudah dievakuasi ke RSUD Tangerang.
Polisi selanjutnya mengamankan lokasi dan mengumpulkan sejumlah barang bukti seperti pisau, badik dan sarungnya, dua buah benda yang diduga bom pipa, satu buah tas berwarna hitam, satu buah stiker ISIS.
(sur/asa)