Pelaku Teror Tangerang Sempat Diinterogasi Sebelum Tewas

Martahan Sohuturon | CNN Indonesia
Kamis, 20 Okt 2016 17:32 WIB
Penikam polisi di Tangerang meninggal karena kehabisan darah dalam perjalanan ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta. Padahal ia sebelumnya sempat diinterogasi.
Penyerang polisi sempat diinterogasi sebelum tewas saat dipindahkan ke RS Polri dari RSUD Tangerang. (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaku penyerangan polisi di Kota Tangerang, Sultan Azianzah, meninggal dalam perjalanan dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang menuju Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Awi Setiyono, Sultan meninggal karena kehabisan darah.

"Itu akibat luka karena dua tembakan di kaki dan satu yang mengenai perut," kata Awi, Kamis (20/10).
Padahal beberapa saat sebelum Sultan dikabarkan meninggal, CNNIndonesia.com sempat menerima video yang memperlihatkan bahwa Sultan tengah diinterogasi di RSUD Tangerang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awi membenarkan bahwa orang dalam video tersebut adalah Sultan yang dimintai keterangan oleh penyidik.

Sultan dalam video itu masih mampu menjawab pertanyaan meski tidak secara lugas. Kepala dan wajahnya tampak berdarah.
Saat ditanya terkait alasan pemindahan Sultan ke RS Polri, Awi menyatakan hal itu dilakukan demi keamanan. Menurutnya, Sultan yang berstatus sebagai tersangka akan lebih aman bila menjalani perawatan di RS Polri.

"Demi keamanan karena dia tersangka," ujar Awi.

Penyidik saat ini masih mendalami perkara ini, terutama untuk mengungkap motif penyerangan.

Untuk sementara polisi menduga motif penyerangan sama seperti aksi teror lain, yaitu berusaha melukai atau membunuh polisi yang dianggap menghalangi pergerakan mereka.

"Mereka berusaha mencederai dan membunuh polisi dengan cara mencabut belati dan menyerang polisi di mana selama ini polisi dianggap thagut yang menghalangi pergerakan," Awi.
Sultan menyerang tiga anggota polisi di Pos Polisi Yuppentek, Cikokol, menggunakan senjata tajam. Tiga korban tersebut adalah Kapolsek Tangerang Komisaris Efenddi, Kepala Unit Pengendalian Massa Polres Metro Tangerang Inspektur Satu Bambang Haryadi, dan polisi lalu lintas Brigadir Kepala Sukardi.

Saat itu Sultan juga membawa dua pipa yang diduga bahan peledak meski tidak meledak saat kejadian. Sultan kemudian tewas saat dipindahkan ke RS Polri Kramat Jati. Dia disebut polisi meninggal karena kehabisan darah. (sur/agk)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER