Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto menyampaikan, aksi terorisme yang terjadi belakangan ini dilakukan dengan teknologi tinggi. Teknik sabotase yang dipakai para teroris pun menggunakan teknologi siber.
Wiranto mengatakan melalui teknologi tingkat tinggi kelompok teroris menyebarluaskan ajaran mereka, termasuk teknik propagandanya. Selain itu, para militan juga memanfaatkan teknologi siber untuk memberikan pembelajaran tentang perakitan bom.
"Semua sudah melakukan
high technology, menggunakan teknologi siber," kata Wiranto saat ditemui di kantor Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Jakarta Pusat, Senin (24/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari ini Wiranto memberikan arahan kepada para pejabat eselon I dan II BNPT. Dalam pertemuan kali ini, Wiranto sekaligus meresmikan kantor baru BNPT di Gedung Kementerian BUMN lantai 16, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
"Kami mengundang para tenaga ahli, para profesor yang telah memahami betul anatomi, karakter dan bahayanya terorisme," ujar Wiranto.
Wiranto kembali mengingatkan bahwa aksi-aksi yang selama ini dilakukan para teroris di Indonesia memiliki keterkaitan dengan jaringan internasional. "Mereka tidak mengenal batas negara," katanya.
Oleh karena itu, mantan Panglima ABRI ini mengimbau kepada seluruh pejabat di jajaran BNPT agar meningkatkan koordinasi antar lembaga dalam mengupayakan pemberantasan terorisme. Penanganan terorisme, menurutnya, tidak bisa diserahkan kepada satu lembaga saja.
Wiranto juga mengajak masyarakat untuk ikut mengenali bentuk-bentuk terorisme dan memahami bahayanya. Hal itu untuk menanggulangi ancaman terorisme secara massal dan total.
"Ini kewajiban seluruh masyarakat Indonesia, seluruh lapisan masyarakat harus memerangi ini. Toh, aksi mereka itu korbannya juga masyarakat," tutur Wiranto.
(wis/asa)