Jakarta, CNN Indonesia -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta pihak yang akan menggelar demonstrasi di Jakarta, 4 November mendatang, tidak bertindak anarkis.
"Kepada warga yang hendak menyalurkan aspirasi dengan berunjuk rasa, PBNU mengimbau agar tetap menjaga a
khlaqul karimah dengan tetap menjaga ketertiban, menjaga kenyamanan lalu lintas, dan dapat menjaga keamanan masyarakat," kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (28/10), seperti dilansir
Antara.Mengingat aksi itu nanti membawa-bawa simbol Islam, Said juga mengimbau agar kesantunan di dalam menyampaikan aspirasi dijaga.
Said menyatakan dirinya percaya bahwa unjuk rasa yang melibatkan ribuan bahkan puluhan ribu orang bisa berlangsung tertib sepanjang ada niat untuk tertib.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada waktu peringatan Hari Santri yang hadir 50.000 orang, tidak satu pun tanaman rusak, tidak satu pun rambu lalu lintas rusak," katanya.
PBNU Ikut Mengamankan
PBNU mengimbau warga NU tidak ikut dalam aksi itu dan melarang penggunaan simbol-simbol NU di dalam aksi memprotes Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok atas ucapannya yang dianggap menistakan agama.
"Kalau ada yang bawa atribut NU, itu bukan NU, kami sudah melarang," kata Said.
Menurut Said, PBNU diminta oleh Kapolda Metro Jaya untuk ikut membantu mengamankan unjuk rasa 4 November nanti dan pihaknya bersedia membantu.
Menyikapi pernyataan Ahok, PBNU menyerahkan persoalan itu pada proses hukum, terlebih Ahok sendiri telah meminta maaf.
(asa)