Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan menegaskan kepolisian akan mengamankan aksi besar pada 4 November 2016. Polisi siap mengerahkan kekuatan besar menyesuaikan dengan perkiraan jumlah massa yang turun ke jalan.
Karena itu Iriawan meminta masyarakat ibu kota untuk tidak khawatir secara berlebihan pada rencana aksi yang dimotori organisasi masyarakat Islam itu.
"Masyarakat enggak usah khawatir," kata Iriawan, Selasa (1/11) di Polda Metro Jaya usai bertemu Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono.
Ia juga mengatakan, tak perlu ada libur pada hari tersebut yang bertepatan dengan hari Jumat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iriawan mengatakan, jumlah personel yang disiapkan hampir 20 ribu. Bukan hanya dari Polda Metro Jaya dan Mabes Polri, personel juga didatangkan dari polda lain di luar Jakarta.
Perkiraan awal, bakal ada 35 ribu orang yang akan berunjuk rasa di Istana Negara setelah salat jumat. Namun kata Iriawan, jumlah ini masih turun naik. Belakangan ada informasi jumlahnya meningkat lagi mencapai 50 ribu orang.
Selain menyiapkan belasan ribu personel, polisi juga merancang rekayasa lalu lintas berupa pengalihan arus. Pendemo dijadwalkan menyampaikan pendapat mereka di Istana dan Gedung DPR/MPR.
Rekayasa lalu lintas ini mempertimbangkan lokasi unjuk rasa. Masyarakat juga diminta menyesuaikan dengan menghindari jalur-jalur di sekitar lokasi demo.
Iriawan berharap pelaksanaan demo Jumat nanti berlangsung kondusif. "Mereka berkomitmen ini unjuk rasa aman damai dan tertib, kami melayani dengan pelayanan yang cukup banyak makanya kami minta bantuan dari personel Polda yang ada di sekitar Jakarta," kata Iriawan.
Para pendemo menurutnya juga berkomitmen tidak membawa senjata tajam atau benda terlarang lainnya. Meski begitu petugas dilapangan akan turut memastikan. "Kami akan cek betul tentang penggunaan senjata api dan senjata tajam," ujarnya.
Sebelumnya juru bicara Front Pembela Islam Munarman mengatakan, massa ormas Islam yang akan turun mencapai 500 ribu orang. Mereka akan mendesak Presiden Joko Widodo agar tidak melindungi Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam perkara penistaan agama.
Gubernur DKI Jakarta yang tengah cuti Pilkada itu diharapkan segera diproses hukum.
Sementara pendiri FPI Rizieq Shihab melalui media sosial terus mengajak warga Jakarta untuk berunjuk rasa. Bukan cuma anggota ormas, ia juga mengajak pegawai negeri sipil, Polri dan TNI untuk bergabung dengan membawa sentimen agama dalam aksi itu.
Ia juga meminta sekolah dan kantor diliburkan pada hari itu agar pegawai dan pelajar ikut berunjuk rasa.
(sur/obs)