Jakarta, CNN Indonesia -- Pembunuh guru olahraga Sekolah Menengah Atas (SMA) di Bandung, Jawa Barat, menyerahkan diri kepada polisi, Jumat malam (11/11). Pemuda berinisial IW (28) itu menyerahkan diri setelah berada dalam pelarian selama 75 hari.
"Pada Jumat malam sekitar jam 22.30 WIB di Restoran Siap Saji Mc Donald Bunderan Cibiru telah menyerahkan diri satu orang DPO tersangka kasus tindak pidana pembunuhan Tatang Wiganda," kata Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Yusri Yunas, seperti diberitakan
Antara, Sabtu (12/11).
Tatang Wiganda adalah seorang guru olahraga SMA Yayasan Atikan Sunda Bandung, Jawa Barat. Dia tewas dikeroyok oleh tiga orang pelaku pada tanggal 22 Agustus 2016, di Terminal Cicaheum Kota Bandung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atas kejadian itu, polisi telah menetapkan dua pelaku sebagai tersangka berinisial HWS dan RSG.
Yusri mengatakan tersangka IW sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) selama lebih dari dua bulan. IW diduga terlibat mengeroyok korban dengan menghantamkan helm pada kepala korban. IW saat itu diketahui melarikan diri ke kawasan Jatihandap, Bandung.
"Jadi saat itu tersangka IW tidak mempunyai firasat akan terjadi kalau korban meninggal dunia karena dirinya berpikir masalah tersebut sudah selesai. Tapi beberapa saat kemudian, informasi tentang korban yang tewas sampai ke telinganya," kata kata Yusri.
Menurut Yusri, saat itu tersangka IW sempat ketakutan dan langsung melarikan diri ke Subang menggunakan sepeda motor namun dalam perjalanan tersangka ini justru balik arah.
"Waktu itu tersangka berpikir kembali dan balik kanan ke arah timur yaitu ke arah Garut. Di Garut uang tersangka habis dan menggadaikan ke orang yang baru ditemuinya senilai Rp1,5 juta," ujarnya.
Uang hasil menggadaikan sepeda motor tersebut kemudian digunakan IW untuk melarikan diri ke Tasikmalaya, Pangandaran, dan Banjar selama 75 hari.
"Selama pelarian itu unit Reskrim Polsek Kiaracondong mengendus jejak pelaku melalui rekaman komunikasi dengan rekaman tersangka lainnya. Kami mendapatkan informasi dan komunikasi melalui media sosial Facebook, melalui rekan tersangka," kata Yusri.
Tersangka IW kemudian berkomunikasi dengan rekannya dan menyatakan berniat mengakui kesalahannya dan menyerahkan diri kepada polisi.
"Jadi untuk menyerahkan diri tersangka lah yang menjanjikan akan ke Bandung sendiri dan memberitahu tempat lokasi penjemputan dan ternyata disepakati tempat di restoran cepat saji di Cibiru," kata Yusri.
Kematian Tatang sempat menjadi sorotan publik karena diduga tewas setelah dibunuh oleh muridnya. Namun belakangan isu itu salah dan polisi berhasil mengungkap motif di balik pembunuhan Tatang.
Berdasarkan informasi yang diberikan Polsek Kiaracondong kepada wartawan, para pelaku pengeroyokan adalah preman yang ada di lokasi kejadian di sekitar Terminal Cicaheum. Mereka mengeroyok Tatang lantaran tak terima kendaraan salah satu pelaku bersenggolan dengan Tatang yang saat itu dalam perjalanan pulang menuju kediamannya.
(gil/gen)