Sri Mulyani: Penyelundupan Narkotik ke Indonesia Meningkat

Priska Sari Pratiwi & Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Jumat, 18 Nov 2016 19:31 WIB
Sri Mulyani menyebut penyelundupan narkotik meningkat sejak 2014. Tahun ini, terdapat 223 kasus narkotik dengan total barang bukti 1.072,55 kilogram.
Sri Mulyani menyebut penyelundupan narkotik meningkat sejak 2014. Tahun ini, terdapat 223 kasus narkotik dengan total barang bukti 1.072,55 kilogram. (CNN Indonesia/Yuliyanna Fauzi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut jumlah penyelundupan narkotik ke Indonesia mengalami peningkatan dalam tiga tahun terakhir.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, hingga November 2016, terdapat 223 kasus narkotik dengan total barang bukti 1.072,55 kilogram.

Jumlah ini naik dari angka sebelumnya pada 2015, yakni sebanyak 176 kasus dengan barang bukti 599,75 kilogram. Sementara pada 2014, terungkap 216 kasus narkotik dengan total barang bukti 316,06 kilogram.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kenaikan kasus tahun ini memang cukup tinggi. Para pelaku menyelundupkan narkotik melalui seluruh pintu masuk termasuk perbatasan," ujar Sri saat memberikan keterangan pers di Gedung Badan Narkotika Nasional, Jakarta, Jumat (18/11).

Menurut Sri, Indonesia menjadi sasaran empuk para bandar narkotik lantaran memiliki pasar yang besar. Kondisi perekonomian yang terus membaik juga dinilai menjadi prospek menguntungkan untuk memasarkan barang haram tersebut.

Oleh karena itu, mantan Direktur Bank Dunia ini meminta Badan Narkotika Nasional bersama Ditjen Bea Cukai meningkatkan kemampuan untuk mencegah penyebaran narkotik yang makin meluas. Penelusuran informasi dari jaringan yang terlibat juga dianggap penting untuk mengungkap adanya penyelundupan.

Sri mengapresiasi kinerja kedua lembaga tersebut yang telah menggagalkan upaya penyelundupan narkotik jenis sabu dan happy five. Narkotik dari Taiwan itu rencananya akan dikirim ke Indonesia pada 15 November lalu.

"Informasi dari BNN ini sangat baik karena berhasil mengungkap pelaku. Saya beri penghargaan setinggi-tingginya pada BNN dan aparat Bea Cukai," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala BNN Komisaris Jenderal Budi Waseso menyampaikan, wilayah laut dan daerah perbatasan merupakan jalur paling rentan bagi penyelundupan narkotik. Luasanya perairan di Indonesia dan minimnya pengawasan menjadi celah bagi para penyelundup.

"Apalagi jelang tahun baru yang pesan (narkotik) pasti lebih banyak. Alasannya untuk pesta," katanya.

Budi menyatakan pihaknya telah berupaya meningkatkan pengawasan. Koordinasi dilakukan dengan pihak Bea Cukai dan TNI/Polri. Kerja sama antarlembaga tersebut dinilai memudahkan penelusuran jaringan penyelundupan narkotik.

"Kerja sama untuk menelusuri karena jaringannya bisa diketahui saat upaya penyelundupan," ucapnya. (pmg/asa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER