Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Golkar merapatkan barisan pascaputusan rapat pleno yang salah satu poinnya mengembalikan jabatan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto, sebagai Ketua DPR.
Sore ini, jajaran pengurus dewan pimpinan pusat (DPP) menyampaikan putusan itu dalam rapat Fraksi Golkar di DPR. Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid mengatakan, rapat ini bertujuan untuk mensolidkan seluruh anggota fraksi.
"Menginstruksikan kepada pimpinan fraksi untuk mensolidkan seluruh anggota fraksi memperjuangkan, mengamankan keputusan DPP Golkar berkaitan dengan pergantian pimpinan DPR RI dari Ade Komaruddin ke Pak Setya Novanto," kata Nurdin di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (23/11).
Surat keputusan rapat pleno terkait hal ini juga telah disampaikan kepada Fraksi Golkar dan juga pimpinan dewan. Nurdin pun yakin seluruh anggota fraksi solid dan tidak ada yang menolak keputusan DPP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, secara terpisah Ketua Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Yorrys Raweyai mengatakan, pihaknya akan mematangkan konsolidasi internal dengan berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait.
Yorrys mengacu pada Pasal 21 AD/ART Partai Golkar yang mengatakan DPP dalam mengambil keputusan politik strategis harus melibatkan unsur dewan pembina, kehormatan dan pakar.
"Ini berjalan simultan, sedang berproses," kata Yorrys di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Rabu.
Selain kepada tiga unsur tersebut, Yorrys menuturkan pihaknya akan mengundang delapan organisasi masyarakat pendiri Partai Golkar, seperti MKGR, Kosgoro, SOKSI dan organisasi sayap Golkar.
"Untuk membangun persepsi yang sama dan agar tidak menimbulkan multitafsir terhadap kondisi ini yg bisa merugikan partai," ucap Yorrys.
Yorrys menambahkan akan mengundang pengurus pimpinan daerah Golkar tingkat provinsi untuk menjelaskan keputusan ini. Tak lupa, Ketua DPR saat ini Ade Komarudin juga akan diundang untuk diajak berkomunikasi.
(yul)