Polisi Tangkap 488 Warga Papua saat Demo Soal Trikora

Wishnugroho Akbar | CNN Indonesia
Senin, 19 Des 2016 21:59 WIB
Warga yang ditangkap sedang berdemo menolak Operasi Trikora yang terjadi 55 tahun silam. Mereka menyebut Trikora awal pelanggaran HAM Indonesia di tanah Papua.
Ilustrasi aksi demo warga Papua yang digelar hari ini di sejumlah kota di Indonesia. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Republik Indonesia pada Senin (19/12) menangkap 488 warga Papua yang sedang berdemonstrasi menolak peristiwa Operasi Tri Komando Rakyat (Trikora) yang jatuh tepat pada hari ini, 55 tahun silam.

Penangkapan terjadi serentak di sejumlah kota seperti di Merauke, Nabire, Wamena, Manado, hingga Yogyakarta. 

"Di Merauke ada 126 yang ditangkap, Nabire 75 orang, Wamena 165 orang, Jayapura 37 orang, Manado dan Gorontalo 85 orang. Ada beberapa yang sudah dibebaskan, tapi mayoritas masih ditahan," kata Sekretaris Umum Komite Nasional Papua Barat Ones Suhuniap saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (19/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KNPB mengecam penangkapan tersebut karena dibarengi aksi penggeledahan, penyitaan, dan penyiksaan. Terlebih, kata Ones, KNPB juga telah melayangkan surat izin kepada polisi untuk menggelar demonstrasi damai itu.

Akibat dugaan penganiayaan itu, Ones menyatakan dua warga Papua mengalami kritis. "Mereka sekarang dirawat di Rumah Sakit Umum Dok II Daerah Jayapura," ujarnya.

Ones menyatakan, penangkapan dan penyiksaan itu juga menjadi tanda ketidakmampuan pemerintah Indonesia dalam melaksanakan undang-undang yang menjamin kebebasan berekspresi dan berpendapat. Ia juga meminta polisi untuk segera membuktikan kesalahan yang telah dilakukan rekan-rekannya yang ditangkap.

"Segera proses hukum mereka. Jika memang ada bukti, silakan lanjutkan prosesnya. Tapi jika tidak, lepaskan kawan-kawan kami," katanya.

Ones bercerita, KNPB sengaja menggelar aksi damai untuk menolak peristiwa Trikora yang jatuh tepat pada hari ini, 19 Desember, 55 tahun silam. Trikora adalah operasi militer yang digagas Presiden Soekarno yang bertujuan merebut Papua Barat dari tangan kolonial Belanda. 

Operasi militer itu berakhir setelah Indonesia dan Belanda menandatangani Persetujuan New York pada 15 Agustus 1962. Ones menilai Operasi Trikora 1961 silam sebagai angkah awal dari pencaplokan pemerintah Indonesia terhadap wilayah Papua.

"Itu (Trikora) juga menjadi awal kekerasan yang dilakukan pemerintah Indonesia di Papua. Kami berdemo menolak itu, kami menuntut pencabutan Trikora karena selama ada Trikora maka pelanggaran di Papua akan terus tumbuh subur seperti jamur di musim hujan," tutur Ones.

Penangkapan warga Papua juga terjadi di Yogyakarta. Seorang jurnalis dari suarapapua.com, Arnold Belau melalui akun Twitternya melaporkan sebanyak 38 mahasiswa Papua di Yogyakarta ditangkap dan langsung diangkut menuju Polresta Yogyakarta pada siang tadi. 

Arnold mengklaim sepanjang hari ini, polisi telah menangkap 511 warga Papua yang berdemo menolak Operasi Trikora di berbagai wilayah di Indonesia. (wis/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER