Jakarta, CNN Indonesia -- Kapal milik PT Pelayaran Nasional Indonesia atau Pelni (Persero) mengalami keterlambatan keberangkatan dua hingga tiga jam dari jadwal yang ditentukan selama dua hari ini atau jelang libur natal tahun ini.
Kepala Humas Pelni Ahmad Sujadi menjelaskan, hal itu disebabkan angin kencang dan gelombang air laut yang tinggi. Angin kencang membuat kapal Pelni menjadi lambat karena harus melawan arus angin.
"Telat ada yang dua jam, ada yang tiga jam. Angin kencang dan gelombang laut ini sulit diprediksi ya karena cuaca, tapi kami tetap berjalan normal meski telat," ungkap Ahmad kepada
CNNIndonesia.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelni sendiri menyiapkan 26 kapal untuk melayani penumpang yang menggunakan jasanya selama libur natal ini. Jumlah tersebut diakui Ahmad tak bertambah sejak tahun lalu, karena perusahaan memang tak menambah armadanya hingga saat ini.
Dari 26 kapal tersebut, ada satu kapal dengan kapasitas hingga tiga ribu penumpang, kemudian 11 kapal dengan kapasitas dua ribu penumpang, sembilan kapal dengan kapasitas seribu penumpang, lalu tiga kapal dengan kapasitas 500 penumpang, dan sisanya kapal jenis feri cepat dan tipe Ro-Ro.
"Kapal feri cepat itu di daerah Kendari dari Bau-Bau," kata Ahmad.
Untuk mengantisipasi kenyamanan dan keselamatan selama libur natal ini, ujar Ahmad, Pelni juga menambah jumlah petugas keamanan di pelabuhan dan atas kapal. Bila dirinci, untuk kapal dengan kapasitas penumpang tiga ribu dan dua ribu, Pelni menyiapkan 12 petugas keamanan atau lebih banyak dari biasanya yang hanya delapan orang.
"Untuk kapal yang seribu penumpang dari enam jadi delapan personil," katanya.
Berdasarkan pantauan perusahaan, titik keberangkatan paling ramai hingga saat ini berada di Makassar, Sorong, dan Manokwari. Menurut Ahmad, wilayah Indonesia bagian timur cenderung lebih ramai karena banyak umat nasrani.
Selain itu, Pelni juga menambah frekuensi di beberapa titik dengan permintaan terbanyak. Misalnya keberangkatan dari Batam menuju Medan, kemudian Surabaya, dan Ambon. Ahmad mengatakan, hal ini dilakukan untuk mengimbangi jumlah permintaan yang membludak menjelang libur natal tersebut.
Meski permintaan membludak, Pelni hanya menargetkan peningkatan penumpang sebesar satu persen atau hanya 316 ribu penumpang dari total penumpang jelang natal tahun lalu yang berjumlah sekitar 312 ribu.
"Jumlah permintaan memang banyak, tapi kan ada keterbatasan dari regulator, disesuaikan dengan tingkat kemampuan kapal, jadi kami hanya bisa mengakali dengan penambahan frekuensi, itu juga tetap ada batasannya," ungkap Ahmad.
(tyo)