Jakarta, CNN Indonesia -- Petugas keamanan di Gereja Katolik Santa Theresia, Jakarta, menerapkan tiga lapis penjagaan dalam rangka mengamankan ibadah Misa Natal di gereja tersebut. Pengamanan ketat itu membuat Misa Natal berlangsung kondusif.
Berdasarkan pantauan
CNNIndonesia.com, jelang Misa Natal ketiga pada pukul 20.00 WIB, jalan menuju gereja yang berada di kawasan Menteng, Jakarta Pusat ini terlihat lengang. Tetapi hal itu tak membuat keamanan menjadi longgar.
Petugas keamanan menerapkan tiga ring pengamanan di gereja.
Ring pertama dengan menempatkan petugas dan anjing penjaga di depan gereja. Selanjutnya, petugas di
ring kedua memasang alat
metal detector di pintu pemeriksaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gereja Theresia sebenarnya memiliki dua pintu masuk dan dua pintu keluar. Namun, hanya satu pintu masuk yang dipasangi
metal detector.
Ring pengamanan terakhir berada di depan pintu masuk gereja. Di sana, jemaat yang ingin masuk diperiksa terlebih dahulu. Petugas membuka dan memeriksa tas jemaat untuk kemudian disimpan di tempat penyimpanan khusus.
"Kami sengaja tiap tahun tas tidak boleh dibawa masuk, karena ya agar tidak ganggu jemaat lain aja. Kalau bawa tas, apalagi yang besar, kan ganggu ibadah juga," kata Penanggung Jawab Tim Keamanan Misa Natal Gereja Katolik Theresia, Anton R. H kepada
CNNIndonesia.com.
Anton lebih lanjut mengungkapkan, pengamanan dengan menyertakan anjing pelacak dan
metal detector baru diterapkan dua tahun belakangan. Hal itu dilakukan untuk menjaga keselamatan jemaat di tengah kondisi yang tak kondusif akhir-akhir ini.
"Pasti tahu kan, kemarin baru ditangkap juga di Tangerang, terkait bom aktif. Nah, bukan tidak mungkin itu bisa ke sini juga," katanya.
Anton mengungkapkan, tahun ini sebenarnya gereja tidak meminta pemasangan
metal detector. Permintaan itu justru datang dari kepolisian.
Sementara, terkait jumlah petugas kepolisian, Anton mengatakan tahun ini Gereta Santa Theresia dijaga oleh 50 petugas. Jumlah itu lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 70 petugas.
Empat Misa NatalGereja Theresia melaksanakan misa sebanyak empat kali. Misa pertama digelar pukul 14.00 WIB yang dilaksanakan dalam bahasa Inggris dan diperuntukkan bagi warga asing dan umum. Misa kedua berlangsung pukul 17.00 WIB, diikuti misa ketiga pukul 20.00 WIB, dan misa terakhir pukul 22.00 WIB.
Pada misa kedua, kata Anton, jumlah jemaat mencapai hampir tiga ribu. Sementara, untuk misa natal pertama hanya sekitar dua ribu. Kemudian, misa ketiga pukul 20.00 WIB dihadiri sekitar seribu jemaat. Anton memperkirakan misa terakhir hanya dihadiri 500 jemaat.
"Misa paling malam memang selalu paling sedikit dan biasanya anak muda," ucap Anton.
Gereja Theresia menyediakan dua jenis tempat dalam misa natal yaitu,
indoor dan
outdoor. Dalam misa natal pukul 20.00 WIB, jemaat yang berada di luar tidak cukup banyak, hal ini terlihat dari banyaknya kursi kosong.