Natal, Uskup Agung Jakarta Anjurkan Sila Ke-dua Pancasila

CNN Indonesia
Minggu, 25 Des 2016 12:37 WIB
Dalam peringatan Natal di Katedral Jakarta, Uskup Agung Ignatius Suharyo berpesan agar masyarakat berpegang teguh dan mengamalkan sila ke-dua Pancasila.
Dalam peringatan Natal di Katedral Jakarta, Uskup Agung Ignatius Suharyo berpesan agar masyarakat berpegang teguh dan mengamalkan sila ke-dua Pancasila. (Foto: CNN Indonesia/Galih Gumelar)
Jakarta, CNN Indonesia -- Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) berpesan agar masyarakat Indonesia berpegang teguh pada sila ke-dua Pancasila, "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab", dalam menghadapi berbagai kondisi negatif yang muncul di Indonesia belakangan ini.

Uskup Agung Jakarta, Mgr. Ignatius Suharyo menjelaskan, beberapa waktu terakhir Indonesia diselubungi berbagai permasalahan seperti maraknya isu berbau unsur Suku, Ras, Agama, dan Antar Golongan (SARA), korupsi, hingga masalah kemiskinan yang makin memprihatinkan. Ia bahkan mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), di mana angka kemiskinan per Maret 2016 mencapai 28,01 juta jiwa.

"Adanya hal tersebut membuat persaudaraan sebagai warga negara Indonesia itu diguncang-guncang. Dengan alasan SARA dan lainnya, ini sangat membahayakan bangsa. Kuncinya adalah amalkan sila ke-dua Pancasila, yaitu Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab," ujar Ignatius Suharyo di kompleks Gereja Katedral, Jakarta, pada Minggu (25/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut ia menjelaskan, seluruh tonggak sejarah di Indonesia sejalan dengan pilar Pancasila ke-dua tersebut. Mulai dari Hari Kebangkitan Nasional, pelaksanaan Sumpah Pemuda, hingga hari Kemerdekaan Indonesia, semuanya berlandaskan keinginan akan terciptanya bangsa Indonesia yang beradab.

Ia berkesimpulan bahwa peristiwa yang membuat Indonesia kurang kondusif belakangan ini tidak mencerminkan cita-cita yang diharapkan oleh para pendiri bangsa Indonesia. Ia berharap umat Kristiani dan masyarakat Indonesia tidak terpancing dengan adu domba, dan berpegang teguh terhadap sila ke-dua Pancasila.

"Ketika mengamalkan sila ke-dua Pancasila, kami memulihkan kemuliaan Tuhan yang kabur, sehingga dalam bentuk sesederhana apa pun, kita perlu mengembalikan firdaus yang hilang," tambah dia.

Mengingat krusialnya sila ke-dua ini, Keuskupan Agung Jakarta memilih sila ke-dua Pancasila sebagai pesan Natal di tahun 2016. Pada tahun-tahun mendatang, lanjut Suharyo, Pancasila akan menjadi tema besar perayaan Natal di Keuskupan Agung Jakarta.

"Kami ingin merenungi dan memahami Pancasila. Setelah itu, kami refleksikan ke perayaan Natal. Karena Keuskupan Agung Jakarta perlu terlibat di dalam pewartaan konteks sosial, politik, dan agama di Indonesia," jelasnya.

Selain itu, ia juga meminta peran lebih dari negara untuk ikut serta di dalam menciptakan kemanusiaan yang adil, di mana setiap ras, suku, dan pemeluk agama berhak mendapatkan rasa aman di Indonesia. Di dalam konteks tersebut, ia pun mengapresiasi kunjungan Menteri Dalam Negeri, Kepala Polisi Republik Indonesia, dan Panglima Kodam Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam memantau seluruh gereja di Indonesia menjelang hari Natal.

"Ini membuktikan bahwa negara hadir untuk memberikan rasa aman kepada umat kristiani dalam melaksanakan ibadah Natal. Karena terkadang, kami dengar bahwa negara tak hadir di dalam berbagai titik kritis di dalam peristiwa yang terjadi di negeri ini," terangnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER