Polisi Usut Perekrut Tiga WNI yang Dideportasi Turki

Rayhan Purnama Karim | CNN Indonesia
Senin, 26 Des 2016 20:20 WIB
Ketiga WNI itu masih diperiksa intensif di Markas Komando Brimob di Kelapa Dua, Depok. Ketiganya mengaku baru mengenal saat tiba di Turki.
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Mabes Polri, Brigjen Rikwanto menyatakan masih menyelidiki tiga WNI yang dideportasi dari Turki. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mabes Polri masih mendalami motif tiga warga negara Indonesia yang dideportasi dari Turki, beberapa hari lalu. Ketiganya dideportasi karena terindikasi akan bergerak menuju Suriah untuk bergabung dengan jaringan teroris internasional.

Ketiga orang itu telah tiba di Indonesia sejak 24 Desember, usai dideportasi oleh pemerintah Turki. Saat ini, ketiganya berada di Markas Komando Brimob di Kelapa Dua, Depok, untuk menjalani pemeriksaan intensif.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Rikwanto mengatakan, ada kemungkinan ketiga pemuda itu akan menuju Suriah. Jika benar, polisi akan mengarahkan penyelidikan untuk mencari tahu sosok yang merekrut ketiga pemuda tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di sana ketangkap dipulangkan lagi. Kami tanya lagi, dalami lagi siapa yang merekrutnya. Kalau iya, kami cari yang rekrut siapa. Jadi perlu hati-hati," kata Rikwanto di Mabes Polri, Jakarta, Senin (26/12).

Ketiga pemuda yang tengah diperiksa itu adalah Tomi Gunawan (18) asal Riau, Jang Johana (25) asal Bandung dan Irfan (21) asal Jakarta Utara.

Mereka tiba di Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu pekan lalu. Rikwanto mengatakan, ketiganya mengaku tidak mengenal satu dengan yang lain.

Mereka baru mengenal sejak berada di Turki. Namun Rikwanto belum bisa memberikan informasi lebih jauh soal pemeriksaan terhadap ketiganya. "Ini belum bisa saya sampaikan, karena masih didalami dulu," katanya.

Sebelumnya Kementerian Luar Negeri RI melalui rilis yang diterima CNNIndonesia.com, Minggu (25/12), menyatakan ketiga pemuda itu diduga akan menyeberang ke Suriah untuk bergabung dengan Foreign Terrorist Fighters (FTF).

“Jadi belum masuk ke Suriah. Ketiga WNI tersebut diduga akan menyeberang ke Suriah untuk bergabung dengan FTF,” kata Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kemlu, Iqbal Lalu Muhammad.

Suriah saat ini tengah dilanda konflik berkepanjangan antara pemerintahan Bashar Al Assad melawan pemberontak dan kelompok teror ISIS.

Belum diketahui secara pasti apakah ketiga WNI itu hendak bergabung dengan ISIS. Namun, sejak 2014 lalu, sudah beberapa kali terjadi penangkapan warga Indonesia yang hendak ikut bertempur di sana.
(wis/gil)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER