Perampok Pulomas Dikenal Sebagai Pemain Lama Geng Korea

Priska Sari Pratiwi & Martahan Sohuturon | CNN Indonesia
Rabu, 28 Des 2016 19:32 WIB
Perampok yang menyebabkan pembunuhan enam orang ini dikenal sebagai komplotan lama yang biasa nongkrong di Bekasi dan Pulogadung.
Aparat menjaga lokasi penangkapan yang menjadi lokasi persembunyian terduga perampokan Pulomas. (CNN Indonesia/Elise Dwi Ratnasari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal M. Iriawan mengatakan pelaku perampokan yang menyebabkan pembunuhan di rumah mewah kawasan Kayuputih, Pulomas dikenal sebagai geng Korea.

Geng Korea yang dimaksud Iriawan merujuk pada aksi mereka saat merampok warga negara Korea empat tahun silam.

“Mereka pernah melakukan perampokan kepada warga negara Korea tahun 2012,” kata Iriawan saat menggelar konferensi pers di RS Kramat Jati, Rabu (28/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iriawan mengatakan saat dia masih menjadi kepala polsek di Jakarta, salah satu anggota komplotan yang bernama Ramlan Butarbutar sudah dikenal sebagai penjahat perampokan.

Selain Ramlan, polisi menangkap Erwin Situmorang. Adapun dua orang lainnya masih dikejar polisi.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam konferensi pers terpisah sebelumnya menyatakan hal yang sama. "Pemain lama Grup Korea pelakunya," ujar Tito.

Menurut Tito, komplotan itu biasa beroperasi saat hari libur dengan memanfaatkan kondisi rumah yang sepi. “Modusnya di hari-hari libur orang sepi begitu ada rumah pintu pagar dibuka langsung masuk,” kata Tito.
Menurut Tito, komplotan ini kerap melakukan aksi kekerasan. Bahkan seorang polisi pernah dilakban mulutnya oleh pelaku.

Ramlan selaku pentolan komplotan ditembak dan mati kehabisan darah. Dia merupakan residivis yang terkenal sebagai perampok spesialis barang berharga.

Di rumah kontrakan di Gang Kalong, Bekasi, tempat pelaku tinggal, polisi menyita beberapa barang di rumah kontrakan di antaranya lima handphone, uang tunai Rp 9,7 juta, jam Rolex, kunci motor dan jaket kulit.

Polisi mengenali para perampok dari kamera pemantau atau CCTV di rumah korban. Para perampok membawa senjata api dan golok. Perampokan ini menyebabkan enam orang tewas disekap dalam kamar mandi tanpa ventilasi ukuran 2x1 meter. Sedangkan lima lainnya dalam kondisi buruk dan sedang dalam proses penyembuhan.
"Kelihatannya (profesional) kalau sesadis itu. Dia kan tahu kalau dimasukkan ke ruangan sesempit itu, dikunci, dimatikan (lampu), gerendelnya dipatahkan tidak mungkin baru sekali," ujar Iriawan. (yul)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER