Jokowi Minta Aparat Tindak Tegas Penyebar Berita Bohong

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Kamis, 29 Des 2016 15:10 WIB
Dalam rapat terbatas, Jokowi menyampaikan pesan agar aparat hukum menindak tegas para penyebar berita bohong.
Dalam rapat terbatas, Jokowi menyampaikan pesan agar aparat hukum menindak tegas penyebar berita bohong. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden yang membahas mengenai perkembangan media sosial di Indonesia. Jokowi menyampaikan pesan agar aparat hukum menindak tegas para penyebar berita bohong.

Jokowi juga meminta aparat bekerja sama bersama pemerintah untuk mengevaluasi media yang memproduksi informasi bohong tanpa sumber yang jelas.

"Saya minta penegakan hukum harus tegas, dan harus evaluasi media online yang memproduksi berita bohong yang mengandung fitnah," kata Jokowi, Kamis (29/12).
Jokowi khawatir dengan perkembangan media sosial yang berpotensi negatif. "Kami harus menyadari bahwa teknologi informasi juga memberikan dampak negatif bagi masyarakat," ujar Jokowi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi mencontohkan dalam beberapa waktu terakhir ini banyak informasi di media sosial yang meresahkan dan mengakibatkan memecah belah masyarakat.

Jenis kalimat yang disebarkan media sosial beberapa di antaranya masuk kategori kasar, provokatif, mengandung fitnah, dan ujaran kebencian.

Untuk mengatasi penyebaran berita bohong, selain penegakan hukum, Jokowi meminta masyarakat terlibat gerakan masif memberikan edukasi dalam menggunakan media sosial.

Dia mengajak para pengguna media sosial agar bisa berkomunikasi dengan baik, beretika, positif, dan tetap berbasis pada nilai budaya Indonesia.

Berdasarkan catatan Jokowi, perkembangan teknologi di Indonesia membuat 132 juta penduduk Indonesia menjadi pengguna aktif internet. Angka itu menembus 52 persen dari seluruh penduduk Indonesia.
(yul)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER