Gatot Sebut Teguran Jokowi soal Australia Hoax

CNN Indonesia
Rabu, 11 Jan 2017 12:41 WIB
Panglima TNI menegaskan setiap kegiatan yang dilakukan TNI selalu dilaporkan kepada presiden selaku panglima tertinggi.
Panglima Jenderal TNI Gatot Nurmantyo membantah kabar yang menyatakan dirinya mendapat teguran dari Presiden Joko Widodo. (CNN Indonesia/Patricia Diah Ayu Saraswati)
Jakarta, CNN Indonesia -- Panglima Jenderal TNI Gatot Nurmantyo membantah kabar yang menyebut dirinya mendapat teguran dari Presiden Joko Widodo. Teguran tersebut terkait dengan pemutusan kerjasama dengan Australia oleh TNI.

"Teguran tidak ada, itu hoax," tegas Gatot usai menghadari perayaan Natal bersama TNI di GOR Ahmad Yani Mabes TNI, (11/1).

Dia menyatakan, setiap kegiatan yang dilakukan selama ini selalu dilaporkan kepada presiden selaku panglima tertinggi. Termasuk soal penghentian kerja sama militer terhadap pemerintah Australia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya katakan bahwa apapun yang saya lakukan, karena presiden adalah atasan saya, saya lapor kepada presiden," jelasnya.

Di tempat terpisah, Juru Bicara Presiden, Johan Budi juga membantah kabar tersebut. Dia menyampaikan Presiden Jokowi tidak menyinggung pembicaraan dengan Panglima TNI saat rapat kabinet lalu.

"Tidak benar. Dalam sambutan di depan rapat kabinet paripurna presiden tidak menyebutkan sama sekali soal Pak Gatot," kata Johan.

Sebelumnya, kantor berita asing, Reuters memberitakan, Presiden Jokowi menegur Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo usai rapat pekan lalu. Teguran itu terkait keputusan Gatot atas penghentian sementara kerja sama militer dengan Australia.

Berdasarkan sumber yang tak disebutkan namanya, Jokowi menduga Gatot "lepas kontrol" setelah secara sepihak menangguhkan kerja sama pertahanan dengan Australia. Peringatan itu tak lepas dari kekhawatiran bahwa Indonesia berada dalam ancaman proxy war, upaya melemahkan negara melalui aktor nonnegara.

Disebutkan pula, Gatot sedang merencanakan pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat sipil. Dia diduga memiliki ambisi politik pribadi untuk masa yang akan datang.

Mabes TNI sebelumnya menyatakan kerja sama militer dengan Australia dihentikan sementara karena dinilai tidak menguntungkan Indonesia. Penangguhan itu meliputi berbagai aspek, di antaranya latihan bersama, pendidikan, tukar menukar perwira, hingga kunjungan antar pejabat.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER