Polda Kerahkan 500 Personel Jaga Aksi 'Pengawal' Rizieq

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Senin, 23 Jan 2017 08:52 WIB
Polda Metro Jaya menyatakan personel kepolisian mengikuti pergerakan massa untuk mencegah terjadinya gangguan lantas dampak dari aksi tersebut.
Polda Metro Jaya menyatakan personel kepolisian mengikuti pergerakan massa untuk mencegah terjadinya gangguan lantas dampak dari aksi tersebut. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyatakan telah mengerahkan 500 personelnya untuk mengawal pergerakan massa pro Imam Besar Front Pembela Islam Rizieq Shihab dari Universitas Al Azhar menuju Polda Metro Jaya.

Direktur Lantas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Ermayudi mengatakan, personelnya mengikuti pergerakan massa untuk mencegah terjadinya gangguan lantas dampak dari aksi tersebut.

“Kami akan melakukan pengawalan sampai ke lokasi. Jumlah personel sekitar 500 orang,” ujar Ermayudi di Gedung Universitas Al Azhar Indonesia, Jakarta, Senin (23/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Ia menuturkan, massa diperkirakan akan bergerak pada pukul 09.00 WIB. Jalur yang akan dilintasi massa yaitu, Jalan Raden Patah dan Jalan Jenderal Sudirman.

Lebih lanjut, Ermayudi berkata, massa akan diarahkan untuk melawan arah menuju Markas Polda Metro Jaya. Hal itu dilakukan untuk mempercepat menuju lokasi aksi.

Kepolisian juga akan menutup sementara sebagian Jalan Sudirman menuju kawasan Blok M. Penutupan dilajukan hingga aksi massa selesai dilaksanakan.

“Lawan arah mulai dari pertigaan Gedung Kemenpan RB. Kami usahakan lawan arah hanya di jalur lambat,” ujarnya.
Sementara itu, ia mengimbau, massa untuk bertindak tertib agar tidak menggagu masyarakat yang melaksanakan aktivitas.

“Kami imbau taati peraturan petugas kepolisian. Jadi sama-sama menghormati,” ujarnya.

Berdasarkan pantauan CNN Indonesia.com, massa sudah mulai berkumpul di halaman Gedung Universitas Al Azhar. Jumlah massa diperkirakan mencapai 500 orang lebih.

Massa berasal dari beragam elemen, mulai dari FPI, komunitas Jawa-Betawi, dan masyarakat umum. (asa)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER