Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar mengatakan, dirinya akan rajin menyambangi Polda Metro Jaya untuk mempertanyakan laporannya soal SMS gelap. SMS itu jadi salah satu bukti kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen yang melibatkan dirinya.
Adanya SMS gelap itu dilaporkan Antasari sejak 2011 namun belum ada perkembangan hingga kini.
Hari ini (1/2) Antasari mendatangi Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya bagian cyber sekitar pukul 10.45 WIB untuk mempertanyakan laporan itu. Dia datang bersama adik Nasrudin, Andi Syamsuddin Iskandar dan kuasa hukumnya Boyamin Saiman.
Hanya berlangsung sekitar 45 menit, Antasari keluar dari Gedung Ditreskrimsus. Menurutnya, penyidik memintanya untuk menunggu kelanjutan laporan sejak lima tahun lalu itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terpaksa saya menunggu tapi saya akan terus datang, mungkin seminggu, dua minggu, atau sebulan sekali akan saya tanyakan kemari," kata Antasari.
Antasari menyayangkan belum ada perkembangan berarti terkait laporannya itu.
Sementara itu Andi Syamsudin berharap petinggi Polri turun tangan agar kasus SMS gelap Antasari itu ditangani dan dituntaskan agar tak berlarut-larut..
Nasrudin tewas ditembak pada 14 Maret 2009 di Kota Tangerang, Banten. Direktur PT Putra Rajawali Banjaran itu sebelum tewas menerima SMS dari nomor Antasari. SMS itu berbunyi ""Maaf mas, masalah ini cukup kita berdua saja yang tahu. Kalau sampai ter-blow up, tahu konsekuensinya".
Namun di persidangan pada Desember 2009, saksi ahli bidang teknologi informatika dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Agung Harsoyo yang dihadirkan kuasa hukum, menyebut SMS tersebut tak pernah ada.
Bukti SMS itu juga tidak ditemukan dalam data panggilan telepon (CDR) operator seluler yang digunakan Antasari dan Nasrudin dalam rentang waktu Desember 2008 hingga Februari 2009.
Padahal CDR merupakan sumber informasi utama untuk menjadi barang bukti dalam pengusutan kasus dugaan SMS gelap Antasari
"Jadi kalau di catatan operator, kemudian telepon seluler penerima dan pengirim tidak ada, maka kesimpulannya tidak ada SMS," kata Agung.
(sur/obs)