Larikan Dana Miliaran, Polri Buru Pendiri Koperasi Pandawa

Gloria Safira Taylor | CNN Indonesia
Selasa, 07 Feb 2017 17:28 WIB
Pendiri Pandawa Mandiri Group Salman Nuryanto berjanji kembalikan dana investor, paling lambat 1 Februari 207. Namun ia kabur dan menjadi buron.
Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian belum berhasil menangkap pendiri Pandawa Mandiri Group, Salman Nuryanto, yang melarikan dana investor senilai miliaran rupiah. Hingga awal pekan ini, setidaknya 173 korban penipuan investasi yang ditawarkan Salman telah melapor ke Polda Metro Jaya.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono berkata, kepolisian akan menangani perkara ini secara serius. "Tunggu saja, penyidik sedang mencari pelakunya. Kami juga akan memeriksa arsip yang dimiliki para korban," ucapnya kepada CNNIndonesia.com, Selasa (7/2).

Penyidik, kata Argo, belum mengetahui keberadaan Nuryanto secara pasti: masih di dalam yuridiksi Polda Metro Jaya atau telah meninggalkan Jakarta. Kepolisian masih terus mendalami penipuan berkedok koperasi simpan pinjam tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika tertangkap, Nuryanto akan diperiksa sebagai pemilik perusahaan itu. Nanti akan diketahui legalitas dari perusahaannya," ujarnya.


Argo menuturkan, institusinya mengambil alih perkara penipuan itu dari Polres Kota Depok. Jumlah korban yang terus meningkat dan berasal dari beberapa daerah di DKI Jakarta merupakan alasannya.

Pandawa Mandiri Group merupakan badan usaha yang mendapatkan izin operasi dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah pada 2015. Mereka lantas mendirikan koperasi sinmpan pinjam.

Berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan, mereka hanya diperbolehkan menyalurkan pinjaman kepada nasabah tanpa menghimpun dana.

Oktober lalu, OJK meminta KSP Pandawa Mandiri Group berhenti beroperasi. Alasannya, pemberian bunga 10 persen kepada investor yang dilakukan badan usaha itu tak sesuai izin yang mereka dapatkan.


Tak hanya itu, OJK menyatakan penghimpunan dana publik menyalahi aturan karena tidak dilakukan KSP Pandawa Mandiri Group melainkan Nuryanto secara pribadi.

KSP Pandawa Mandiri Group menyalurkan kredit kepada para nasabahnya yang rata-rata berprofesi pedagang dengan bunga 15 persen per tiga bulan, dengan nilai keseluruhan telah mencapai Rp2,9 miliar.

Ketika ditemui akhir Oktober lalu, Nuryanto mengaku telah mengembalikan sebagian besar dana dari sekitar seribu investor, dengan nominal Rp500 miliar.

Nuryanto pun berjanji mengembalikan seluruh dana investornya saat jatuh tempo, yakni 1 Februari 2017. Namun hingga berita ini diturunkan, Nuryanto kabur dan telah ditetapkan menjadi buron.


Berdasarkan penelusuran CNNIndonesia.com, kepolisian telah menyegel kantor KSP Pandawa Mandiri Group di Jalan Raya Meruyung, Kecamatan Limo, Kota Depok, Jawa Barat. Selasa pagi tadi, tidak terlihat aktivitas apapun di kantor tersebut.

Di pintu masuk kantor terdapat pengumuman di selembar kertas putih yang mengatasnamakan pengurus KSP Pandawa Mandiri Group, tertanggal 20 Januari 2017.

"Sehubungan dengan persiapan rapat anggota tahunan tahun buku 2016 pada 25 Januari 2017, maka operasional koperasi diliburkan sampai waktu yang akan ditentukan kemudian," tulis pengumuman itu. (abm/rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER