Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara Brigjen Pol Andap Budhi Revianto mengatakan daya ledak benda yang diduga bom di kediaman Wali Kota Kendari, hari ini sekitar pukul 07.45 Wita, lumayan besar.
"Titik ledakan berasal dari dapur, ledakannya lumayan besar, terbukti dengan kondisi dapur yang hancur dan tembok juga retak. Untuk radiusnya sendiri hingga 100 meter warga masih bisa merasakan getarannya," katanya di Kendari, Kamis (9/2) seperti dilaporkan
Antara.Dia mengatakan ledakan itu pertama kali diketahui oleh petugas dari Dinas Kebersihan yang menjaga rumah Asrun (Wali Kota Kendari).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ledakan terjadi, petugas keamanan dari Satuan Polisi Pamong Praja sedang tertidur," katanya.
Ia mengatakan petugas Satpol PP baru terbangun, setelah mendengar ledakan itu yang diduga bom tersebut.
Pihaknya telah meminta bantuan Tim Laboratorium Forensik (Labfor) dari Makassar, Sulawesi Selatan, guna menyelidiki kasus itu lebih dalam.
Saat ledakan terjadi, putra wali kota setempat, Adriatma Dwi Putra bersama istrinya, yang sedang beristrahat di rumah yang beralamat di Jalan Syech Yusuf Kelurahan Korumba tersebut.
Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara Ajun Komisaris Besar Sunarto mengatakan ledakan tersebut tak menimbulkan korban jiwa namun menimbulkan kerusakan parah.
Sunarto menjelaskan, ledakan mengakibatkan tembok rumah bagian belakang, beberapa kaca jendela, dan pos penjagaan rusak. Sejumlah perabot rumah tangga serta pintu garasi juga mengalami kerusakan yang cukup parah.
"Petugas masih sterilisasi tempat kejadian perkaran untuk memastikan amannya tempat kejadian perkara dan sekitarnya," tutur Sunarto kepada CNNIndonesia.com.
(antara/yul)