Kapolda Sebut FPI Sepakat Batal Aksi Long March 112

Gloria Safira Taylor | CNN Indonesia
Kamis, 09 Feb 2017 14:27 WIB
Meski kesepakatan telah dibuat dengan pihak kepolisian, tidak menutup kemungkinan aksi jalan kaki tetap dilakukan. FPI akan mengikuti keputusan FUI selama aksi.
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan menyebut FPI telah sepakat tidak turun aksi 112. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan menyebut Front Pembela Islam sudah membuat kesepakatan dengan pihak kepolisian untuk tidak melakukan aksi jalan kaki (long march) pada Sabtu (11/2) mendatang. Menurut Iriawan, pemimpin FPI Rizieq Shihab akan mengubah aksi long march menjadi doa bersama.

"Beberapa kelompok sudah sepakat untuk tidak turun aksi, di antaranya FPI. Rizieq sudah sepakat untuk mengubah long march jadi acara keagamaan," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Kamis (9/2).

Aksi yang awalnya akan digelar dengan berjalan kaki dari Monas menuju Bundaran Hotel Indonesia itu pun berubah lokasi. Massa akan dipusatkan di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.
Iriawan mengapresiasi keputusan FPI itu. Sebab menurutnya, pembatalan aksi jalan kaki membantu menjaga kondisi keamanan ibu kota menjelang masa tenang Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017. Meski sudah ada kesepakatan pemindahan lokasi, sejumlah kelompok diketahui masih berencana menggelar aksi long march. Karena itu polisi menegaskan akan membubarkan aksi massa di jalan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi juga akan fokus melakukan pengamanan di Masjid Istiqlal pada Sabtu pagi. Di lokasi itu akan menjadi titik kumpul massa aksi usai salat subuh berjamaah.

"Kami akan fokuskan pengamanan di Istiqlal untuk doa bersama, acara pengajian," tuturnya.
Sementara itu, Forum Umat Islam selaku penyelenggara, memutuskan tetap menggelar aksi 112. Namun aksi akan dilakukan dengan kegiatan dzikir dan tausiyah nasional bertema "Wajib Pilih Pemimpin Muslim dan Haram Pilih Pemimpin Kafir".

Beberapa tuntutan aksi 112 itu di antaranya ditujukan untuk menolak penodaan terhadap Alquran dan kriminalisasi ulama, menjaga pilkada yang jujur dan adil, serta ajakan warga DKI untuk memilih gubernur beragama Muslim.

Meski kesepakatan telah dibuat dengan kepolisian, FPI tidak menutup kemungkinan untuk tetap menggelar aksi jalan kaki. Juru Bicara FPI, Slamet Maarif mengatakan, pihaknya akan mengikuti keputusan FUI dengan melihat kondisi yang terjadi di lapangan nanti.

"Jika FUI hanya melakukan kegiatan keagamaan di Istiqlal maka kami akan ikuti tapi jika mereka mau long march, kami akan ikut," tuturnya saat dihubungi.
(pmg/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER