Pembelian Heli AW 101 Dinilai Sesuai Rencana Strategis TNI AU

CNN Indonesia
Minggu, 19 Feb 2017 20:47 WIB
Investigasi pembelian heli AW 101 disebut akan sia-sia jika fokus pada proses administrasi pengadaan. Surat-surat pengajuan heli itu disebut sudah lengkap.
Helikopter AgustaWestland 101 yang dipesan TNI AU kini diparkir di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/POOL)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pengamat pertahanan Connie Rahakundini Bakrie menyebut pembelian helikopter AgustaWestland AW 101 tidak bermasalah. Menurutnya, pengadaannya alat angkut berat itu sesuai dengan rencana stategis TNI AU.

"Pengadaannya juga sudah sesuai prosedur, mulai dari surat-menyurat, anggaran VVIP kemudian digeser jadi anggaran untuk heli angkut. Semua proses sudah dijalankan," ujarnya di Jakarta, Minggu (19/2).

Connie mengatakan, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo seharusnya mengetahui pengadaan helikopter AW 101. Ia berkata, semua surat terkait pembelian itu sudah dibuat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Investigasi yang saat ini tengah dilakukan oleh TNI, kata Connie, tidak akan berdampak apapun jika yang dipersoalkan pada pengadaan itu merupakan prosedur administratif.
Lebih dari itu, Connie juga mengkritik Gatot yang memasang garis polisi di sekitar heli AW-101yang kini diparkir di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Tidak segera dioperasikannya helikopter itu, menurutnya akan merugikan TNI AU karena tenggat waktu klaim garansi mesin jatuh Senin besok.

"Kalau sampai tanggal 20 masih digaris polisi, negara akan kehilangan Rp750 miliar. Pesawat itu tidak bisa diapa-apakan karena penguji terbang dan mekanik dari pabrikan sudah pergi," ucapnya.
Awal Februari lalu, Gatot mengaku tidak mengetahui proses pembelian helikopter tersebut. Serupa, Ryamizard menuturkan hal serupa.

Namun Kepala Staf TNI AU Marsekal Hadi Tjahjanto menyebut pengadaan pesawat buatan Italia-Inggris itu memang berdasarkan pesanan lembaganya. Kementerian Pertahanan, kata Hadi, tahu proses pembelian tersebut.

"Saya tegaskan, anggaran yang digunakan untuk pembelian pesawat Helikopter AW-101 itu adalah anggaran yang diturunkan untuk Angkatan Udara, bukan dari Sekretariat Negara," katanya.


LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER